Mohon tunggu...
Margaret Khotib
Margaret Khotib Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspada! Kembali dari Liberia, TKI Asal Madiun “Suspect” Ebola!

2 November 2014   02:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:54 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14148455091303501553

[caption id="attachment_332555" align="aligncenter" width="370" caption="Ilustrasi Ebola. sumber: KHPO"][/caption]

Seorang TKI asal Madiun diduga terjangkit virus Ebola. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Madiun, Jawa Timur Suyadi, membenarkan berita ini. “ Saat ini pasien dirawat intensif di ruang isolasi Wijaya Kusuma B rumah sakit setempat” .

Menurut Kepala Pelayanan Medik RSUD dr Soedono Madiun, dr Sjaiful Anwar SpJP, Sabtu (1/11), suspect mengalami panas tinggi sekitar 38 derajat celcius saat diperiksa di sebuah puskesmas di Kecamatan Gemarang, Madiun, sekitar dua pekan lalu. Dari hasil pemeriksaan penunjang, pasien juga mengalami penurunan trombosit dan gangguan fungsi ginjal. Sejauh ini diagnosa terakhir pasien adalah positif malaria. Namun karena pasien baru kembali dari negara endemis maka pasien ditetapkan sebagai suspect Ebola.

”Berdasarkan klasifikasi Badan Kesehatan Dunia (WHO), pasien dengan demam tinggi dari negara endemik Ebola, dimasukkan sebagai suspect Ebola," ujar Syaiful, kepada wartawan BBC Indonesia, Heyder Affan,(01/11/14). “Saat ini kementerian Kesehatan tengah memeriksa sampel darah pasien dan hasilnya baru akan diketahui 48 jam kedepan” tambahnya.

Suspect (29) adalah seorang TKI, yang bekerja sebagai tukang tebang kayu di hutan Liberia selama 8 bulan dan kembali ke indonesia 26 oktober 2014 yang lalu. Suspect ternyata juga sempat dikarantina di Liberia selama sepekan, sebelum kembali ke Indonesia. “Saat ini kondisi suspect membaik. Demam yang sebelumnya mencapai 38 derajat Celsius turun menjadi 36 derajat Celsius. Meski demikian, pemantauan intensif terus dilakukan, sambil menunggu hasil pemeriksaan darah keluar” Ungkap syaiful.

(dari berbagai sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun