Tahukah kalian bahwa pasa masa kolonial Hindia Belanda pernah  ada pengusulan ibu kota darurat di Paris Van Java?Â
Yup tepat  sekali. Ibu kota Bandung tersebut pernah diusulkan sebagai ibu kota darurat oleh Kerajaan Belanda. Bukan hanya itu saja, tetapi sudah pernah 2 kali diusulkan sebagai ibu kota kolonial.Â
Pada masa kolonial Hindia Belanda, ibu kota pernah direncanakan akan pindah ke Kota Surabaya pada abad ke-19 dan 2 kali rencana perubahan ibu kota di Kota Bandung yaitu awal abad ke-19 dan mulai dilaksanakan pada tahun 1920. Banyak peminat Kota Bandung dari penduduk Hindia Balanda dan menjadi perhatian pemerintah Belanda.Â
Usulan pertama ibu kota Hindia Belanda berpindah dari Kota Batavia oleh Gubernur Jenderal, J.P. Graaf van Limburg Stirum. Terdapat rumor yang menyebutkan bahwa rektor Magnificius Bendoengsche Technische Hoogeschool atau ITB yaitu Prof Ir. J Klopper telah menyetujui rencana tersebut.
Kantor pemerintahan dan kantor pusat dagang ikut pindah, infrastruktur dan fasilitas pendukung seperti 14 kantor dan perumahan untuk 1.500 karyawan Pemerintah Hindia Belanda telah dibangun. Selain itu saluran transportasi udara sampai stasiun radio juga dipindahkan dari Kota Batavia.
Pada Maret 1942, kantor gubernur Hindia Belanda yang baru telah pindah ke Kota Bandung.Â
Pada tahun 1952-an Kota Bandung kembali diusulkan oleh Walikota Burgemeester N. Beets atau Walikota Beets. sebagai ibu kota Hindia Belanda. Pembuktian terhadap keseriusan dia yaitu memerintahkan Aalbers en del Wall sebagai biro arsitektur untuk membuat Het Jubileumpark dengan luas 50 hektar dan dimulai sejak 1936.
Namun rencana tersebut berhenti karena krisis ekonomi. Ketika ekonomi sudah membaik, rencana tersebut diusulkan dan dilanjutkan lagi. Tapi gagal lagi karena Perang Dunia II sejak 1 September 1939. Disaat itu Negara Belanda telah dikusai oleh Negara Jerman pada Mei 1940 dan Ratu Wilhelmina mengungsi ke Kota London, Inggris.
Wancana yang baru muncul adalah menjadikan Kota Bandung dari Kota Amsterdam oleh Perdana Menteri Dirk Jan de Der sebagai pemerintahan darurat Belanda namun ditolak oleh Ratu Wilhelmina karena menurutnya karena kesehatan dan tidak mengijinkan untuk mendiami di daerah tropis. Dia ingin tinggal dekat dengan Negara Belanda dan bekerjasama dengan Negara Inggris untuk merebut kembali kemerdekaan.Â
Meskipun tidak menjadi ibu kota Negara Indonesia, namun Kota Bandung pernah menjadi basis utama wilayah komando antara Negara Amerika, Negara Inggris, Negara Belanda, dan Negara Australia sebelum Negara Jepang menjajah Negara Indonesia. Pada saat itu Kota Bandung digunakan untuk tempat jamuan untuk para menteri Kabinet Perang Belanda.Â
Salah satu bangunan yang menjadi bukti sejarah rencana pemindahan ibu kota dari Kota Batavia dan sudah mulai beroperasi sejak 17 Mei 1884 adalah Stasiun Kereta Api Kota Bandung.Â
Sumber:
Gedung Sate (canva design dari yasti margaretha primayasti)
Ilustrasi ratu (canva design dari margaretha primayasti)
Kereta api (canva design dari margaretha primayasti)
Randy Wirayudha, Bandung Ibukota Kerajaan Belanda?, https://historia.id/urban/articles/bandung-ibukota-kerajaan-belanda-vYeVr/page/1.
Galih Prananta, Bandung Pernah Jadi Ibu Kota Hindia Belanda Selama Beberapa Hari, https://nationalgeographic.grid.id/amp/133287159/bandung-pernah-jadi-ibu-kota-hindia-belanda-selama-beberapa-hari?page=2
Thomas Benmetan,Ternyata Bandung pun Pernah Jadi Ibukota Negeri ini, https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/05/11/ternyata-bandung-pun-pernah-jadi-ibukota-negeri-ini#:~:text=Kota%20Bandung%20pernah%20diwacanakan%20untuk,di%20bawah%20pemerintahan%20Kerajaan%20Belanda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H