Mohon tunggu...
Margaretha Primayasti
Margaretha Primayasti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - manusia biasa

Menyukai eksplorasi dan menulis sejarah, kebudayan, dan seni. Silahkan mampir, baca, dan komentar. Kritikan, ide dan saran dipersilahkan. Terimakasih. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Buku "Back Door Java: Negara, Rumah Tangga, dan Kampung di Keluarga Jawa" oleh Jan Newberry

17 April 2024   14:25 Diperbarui: 17 April 2024   14:27 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya setiap daerah di Indonesia memiliki beragam ciri khas terutama rumah. Salah satunya adalah rumah yang ada di Pulau Jawa. Di Jawa sendiri, rumah memiliki ciri khas yang unik yaitu sebuah pintu. Rumah jawa memiliki dua pintu yang terdiri dari pintu depan dan pintu belakang. Banyaknya perspektif yang bermunculan mengenai pintu belakang karena  ciri khas dari pintu belakang tersebut. 

dok. pri
dok. pri

Salah satu buku yang berjudul tentang Back Door Java: Negara, Rumah Tangga, dan Kampung di Keluarga Jawa oleh Jan Newberry yang telah diterbitkan oleh KITLV Jakarta dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia pada tanggal 1 Maret 2013. Di buku tersebut meskipun hanya sebagian yang ditulis oleh sang penulis, apa yang ditulis merupakan pengamatan dan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dalam buku tersebut terdapat perspektif mengenai pintu belakang. 

https://www.freepik.com/free-photo/old-wooden-brown-house-door_1273507.htm
https://www.freepik.com/free-photo/old-wooden-brown-house-door_1273507.htm

Buku ini menjelaskan mengenai perspektif bahwa pintu belakang mempunyai maksud tertentu. Salah satunya adalah supaya pemilik rumah bisa membawa apa yang dibeli yang akan dihidangkan kepada tamu tanpa diketahui oleh tamu rumah tersebut. Selain itu juga terdapat nilai kesopanan. Mayoritas dari pintu belakang di rumah jawa telah dikuasai oleh pihak perempuan dan pihak laki-laki yang merupakan pemilik rumah tidak boleh berada di pintu belakang karena merupakan bagian dari aturan adat Jawa yang mengharuskan pihak laki-laki menjadi among tamu. 

Perspektif tentang pintu belakang rumah juga ditemukan di pameran tunggal Hanafi "Pintu belakang | Derau Jawa". Pameran tersebut dikuratori oleh Agung Hujatnikajennong. Dalam pameran tersebut menjabarkan bahwa pintu belakang yang ada di Rumah Jawa merupakan imajinasi lain dari Jawa. Pintu belakang dimaknai sebagai "jalan belakang" yang merupakan istilah dari adanya keterkaitan antara hubungan budaya yang ada di Jawa dan hubungan informal tanpa publik. Selanjutnya bagian yang menarik perhatian dari pameran tersebut adalah konsep pada pintu belakang yang berada di Rumah Jawa. 

Sumber:

Jan Newberry, Back Door Java: Negara, Rumah Tangga, dan Kampung di Keluarga Jawa, KITLV Jakarta dan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 1 Maret 2013.

Margaretha Primayasti, Pintu Belakang di Rumah Jawa, Dari Gadget sampai Tinombala Serikat Esai Mahasiswa Sejarah Universitas Sanata Dharma, hal 17, Prodi Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Catrik Pustaka, Yogyakarta, 2017.

https://www.freepik.com/free-photo/wooden-building_1014111.htm#fromView=search&page=1&position=29&uuid=47488a52-7242-47af-b7b7-7c1f73bbe895

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun