Mohon tunggu...
Margaretha Primayasti
Margaretha Primayasti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - manusia biasa

Menyukai eksplorasi dan menulis sejarah, kebudayan, dan seni. Silahkan mampir, baca, dan komentar. Kritikan, ide dan saran dipersilahkan. Terimakasih. 😊

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Penakluk Penyakit Framboesia di Indonesia: Dr. Koediyat

10 Maret 2022   14:54 Diperbarui: 10 Januari 2023   16:22 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Indonesia terdapat beragam macam penyakit termasuk penyakit torpis sejak jaman dahulu kala. Salah satu penyakit tropis tersebut adalah penyakit framboesia.

Penyakit framboesia atau penyakit patek adalah penyakit yang berasal dari infeksi bakteri dalam jangka waktu yang panjang.
Biasanya penyakit tersebut sering mengenai bagian kulit, tulang, dan sendi serta menyerang masyarakat dengan kategori kurang mampu.

Salah satu pemerhati sekaligus penakluk penyakit framboesia tersebut adalah Dr. Kodijat. 

Dr. R. Kodijat atau dikenal dengan Dr. Kodijat merupakan dokter Indonesia yang berasal dari Muntilan, Yogyakarta pada tanggal 16 September 1890 dan meninggal di Yogyakarta pada tanggal 29 Juli 1968.

Dia merupakan  anak ketiga dari pasangan R. Prawirowidjojo dan Raden Roro Soepiah. Selama masa hidupnya dia dikenal dengan sebutan "Sang Penakluk Penyakit Framboesia".

alamy.com
alamy.com

Dalam masa pendidikannya, dia menemupuh beberapa lembaga pendidikan yaitu In Jandsche School, Yogyakarta, Europesche Large School, Magelang, STOVIA, Jakarta, dan Gemeenteljjke Universiteit, Koopinklijk Insituut Voor Tropische Ziekten, Amsterdam, Belanda.

Pada tahun 1950 Dr. Kodijat diangkat sebagai ketua Lembaga Penelitian dan Pemberantasan Penyakit di Yogyakarta. Selain itu pada tahun yang sama dia juga memebentuk sebuah sistem yang bernama Treponematoses Control Program Simplified atau TCPS. Tujuannya untuk bisa mempercepat pelaksanaan dalam penanganan kasus penyakit framboesia dan dalam pengeluaran terhadap keuangan tidak memerlukan biaya yang besar.

Selama hidupnya sampai akhir hayatnya, dia telah berhasil memberantas penyakit framboesia di Indonesia. Hal tersebut tak lepas dari peran para karyawannya yang diantaranya ialah dokter, perawat, dan djuru patek. 

Sumber: 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun