Kompasiana-Wisata & Budaya
Halo semua! Namaku Margaretha, mahasiswa semester 1 di Universitas Islam Riau. Hari ini aku mau bagikan pengalaman seru banget tentang perjalananku ke salah satu tempat bersejarah paling keren di Riau-Candi Muara Takus! Siapa yang udah pernah kesana? Yang belum, yuk ikutin ceritaku!
"Teman-teman! Tau gak sih kalau di Riau ternyata ada candi Buddha yang keren banget?" ucapku bersemangat kepada teman-teman sekelas saat pergantian jam mata kuliah. Beberapa minggu lalu, aku berkesempatan melakukan perjalanan yang super seru dari Pekanbaru menuju Candi Muara Takus, salah satu warisan sejarah yang tersembunyi di tengah hijaunya Provinsi Riau.
Perjalanan dimulai pagi-pagi buta dari Pekanbaru. Masih ngantuk-ngantuk, aku dan keluarga berangkat sekitar pukul 6 pagi. Kata  sih biar nggak kena macet dan panasnya nggak terlalu nyengat. Sambil ngunyah roti sarapan di mobil, aku mulai browsing-browsing tentang Candi Muara Takus di HP. Ternyata, candi ini adalah satu-satunya candi Buddha yang ada di Sumatera bagian tengah. Keren kan?
Menembus Kabut Pagi
Sepanjang perjalanan dari Pekanbaru, pemandangannya bikin mata nggak bisa berkedip. Kabut tipis masih menyelimuti jalanan, pohon-pohon sawit berjejer rapi di kanan-kiri jalan, dan matahari mulai mengintip malu-malu dari balik awan. Perjalanan yang katanya bakal makan waktu sekitar 3 jam ini terasa seperti petualangan tersendiri. Perjalanan ke Candi Muara Takus memakan waktu sekitar 3 jam melalui rute Pekanbaru - Bangkinang - XIII Koto Kampar.
"Ma, istirahat dulu yuk! Pengen selfie nih sama pemandangannya," rengekku saat melihat spot bagus di tengah perjalanan. Mama yang emang hobi fotografi langsung setuju. Kami berhenti di sebuah warung kecil di pinggir jalan. Sambil menyeruput kopi hangat dan mencicipi gorengan lokal yang super enak, kami menikmati keindahan alam Riau yang jarang terekspos di media sosial.
Yang bikin perjalanan makin seru, kita ngelewatin banyak desa dan perkebunan. Beda banget sama suasana Pekanbaru yang rame dan modern. Di sini tuh masih asri, hijau dimana-mana. Sepanjang jalan, aku bisa liat kebun sawit yang luasnya ngga ketulungan. Kata Adikku, ini salah satu penghasil sawit terbesar di Riau.Â
 Tiba di Destinasi
Nah, di tengah perjalanan, ada kejadian yang bikin kita semua ketawa. Jadi, waktu itu kita sempet nyasar! Google Maps nya agak aneh nih, kita malah diarahin ke jalan yang salah. Untung aja ada Pak Tani yang lagi lewat, langsung kita tanyain. Orangnya baik banget, ngasih tau jalan yang bener dengan detail.
"Lurus aja dek, nanti ada pertigaan belok kanan. Habis itu ikutin aja jalan, nanti ada plang besar ke arah candi," kata beliau sambil senyum ramah. Bener aja, begitu ngikutin arahannya, kita langsung nemuin jalan yang bener. Setelah melewati jalan yang berkelok-kelok dan beberapa kali bertanya arah ke warga sekitar (karena sinyal GPS kadang hilang-hilangan), akhirnya kami sampai di kompleks Candi Muara Takus. First impression? Luar biasa! Beneran deh, nggak nyangka bakal ada bangunan bersejarah sebesar dan semegah ini di tengah-tengah Riau.