Mohon tunggu...
Cici Sabarofek
Cici Sabarofek Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral Pengembangan SDM Unair, Dosen Universitas Papua

Aku terus memperbaiki diri dan mencari kesempatan baru untuk berkembang, sambil tetap menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Berjalan di atas pasir hisap

4 Januari 2025   00:17 Diperbarui: 4 Januari 2025   00:17 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Dalam pernikahan ini, aku merasa seperti berjalan di atas pasir hisap. Semakin berusaha melangkah, semakin tenggelam aku dalam ketidakbahagiaan. Aku muak, letih, dan kehilangan arah, tapi ada rantai tak kasat mata yang membuatku tak bisa pergi. Kadang aku bertanya, apakah bertahan ini sebuah kekuatan, ataukah bentuk ketakutanku untuk melepaskan? Aku hanya ingin menemukan damai, meski saat ini damai terasa seperti ilusi yang tak tergapai.

Tiap hari terasa seperti pertarungan batin, antara harapan yang terus melemah dan kenyataan yang tak kunjung berubah. Aku mencoba mencari secercah cahaya di tengah gelapnya hati, tapi yang kutemukan hanya bayang-bayang dari luka yang semakin dalam.

Aku bertanya-tanya, apa artinya cinta jika hanya menjadi beban? Apa artinya janji jika hanya menyisakan kepahitan? Aku tidak tahu apakah aku bertahan karena rasa tanggung jawab, karena takut mengecewakan orang lain, atau karena aku terlalu takut melangkah ke jalan yang belum pernah kutempuh.

Aku ingin berteriak, menangis, melarikan diri ke tempat di mana aku bisa merasa utuh kembali. Tapi di mana itu? Bagaimana caranya? Aku merasa terkunci di dalam ruang yang sempit, tanpa kunci untuk keluar dan tanpa udara untuk bernapas.

Aku hanya ingin merasakan hidup lagi---tanpa beban ini, tanpa rasa hampa yang terus menghantui. Namun, jalan keluar masih terlihat seperti mimpi yang jauh, dan aku terjebak dalam dilema tanpa akhir.

Hhhhaaaaaaaaaaaaaa....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun