Mohon tunggu...
Cici Sabarofek
Cici Sabarofek Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa Doktoral Pengembangan SDM Unair, Dosen Universitas Papua

Aku terus memperbaiki diri dan mencari kesempatan baru untuk berkembang, sambil tetap menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Luar Tirai Ketenangan

11 Desember 2023   22:57 Diperbarui: 12 Desember 2023   00:42 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang wanita berdiri dalam kesendirian, menangis dalam diam, air mata tersembunyi. Di balik kesendirian, ia berjuang sendiri, membuat kekuatan dari setiap tetes air mata yang jatuh perlahan.

Dia adalah pahlawan yang tidak menunjukkan tanda jasa. Dia berjuang dalam kesendirian, tetapi dia kuat seperti baja. Dia berdiri teguh di depan massa, seolah ombak kehidupan tak mampu menggoyahkannya.

Dia adalah matahari dalam badai, terang dalam gelap. Dia adalah pertahanan, teguh tak tergoyahkan. Dia merawat luka, tetapi tidak pernah menyerah. Kekuatannya berasal dari kesunyian yang dalam.

Banyak wanita melihatnya dari jauh dan mengaguminya, ingin meneladani keberaniannya yang tak terucapkan. Dia menjadi simbol kekuatan tak terbatas dan pelita harapan bagi jiwa yang mencari makna.

Dia bukan hanya seorang wanita; dia adalah representasi kehidupan; dengan setiap air mata yang jatuh dalam kesendirian, dia mengukir pelajaran tentang kekuatan dan ketahanan. Dia mengajarkan orang untuk berdiri tegak meskipun dunia terasa berat.

Ia menemukan kekuatan dalam kesendirian dan menjadi inspirasi bagi banyak hati yang merindukan. Wanita ini adalah simbol keberanian dalam kesendirian dan menjadi cahaya bagi mereka yang berjalan dalam kegelapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun