"Bad boys" adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sekelompok pria yang sering dianggap memiliki karakteristik yang dianggap menantang, berani, atau mungkin tidak sesuai dengan standar sosial atau hukum. Ciri-ciri yang sering digambarkan sebagai "bad boy" biasanya termasuk sikap tidak peduli, kemisteriusan, keberanian, dan ketidakpatuhan terhadap standar konvensional. Perilaku yang tidak terduga, seperti mengambil risiko, terlibat dalam kegiatan yang dianggap sebagai "kenakalan", atau menunjukkan ketidakpatuhan terhadap otoritas, dapat termasuk dalam kategori sifat ini.
Pertanyaan mengapa sebagian perempuan tertarik pada pria yang kadang-kadang disebut sebagai "bad boy" atau pria yang tampaknya tidak dapat diprediksi dan rebellious ini memiliki jawaban yang kompleks dan dapat berbeda-beda tergantung pada individu.
Beberapa perempuan mungkin tertarik pada pria yang sangat percaya diri dimana pria ini biasanya memiliki sikap yang menantang,Â
Selain itu, pria yang tampaknya mandiri dan tidak takut melanggar peraturan. Bad boys sering dianggap sebagai orang yang tidak memenuhi standar sosial. Kemudian sering kali terlihat aneh dan sulit diprediksi. Element kejutan dan ketidakpastian dalam hubungan mungkin menarik bagi beberapa perempuan.
Pria dengan sifat "bad boy" mungkin lebih suka mengambil risiko dan mencari petualangan, dan beberapa perempuan mungkin menemukan kegembiraan dan keberanian dalam kehidupan menarik.
Budaya populer, seperti film, musik, dan media lainnya, sering mengidealkan gambaran "bad boys" sebagai tokoh yang menarik dan berani. Beberapa orang mungkin percaya bahwa sifat berani menimbulkan daya tarik seksual. Pria yang  berani dapat dianggap sebagai pasangan romantis yang menarik. Hal ini dapat memengaruhi cara perempuan melihat dan memilih pria tertentu.
Teringat kisah saat temanku pernah meminta aku untuk mengenalkan salah satu saudariku untuk menjalani proses penjajakan pacaran untuk mencari istri. Aku mengenali melalui telepon dan kenalan dengan saudariku. Mereka baru bertemu dua kali, bertemu saat makan malam. Saat saya menghubunginya melalui telepon, dia menjawab bahwa pria itu ramah, sopan, dan baik hati. Dia tidak merasa tertarik. Dan hubungan perkenalan mereka berlangsung hanya selama satu malam. Selang beberapa tahun, dia pacaran dengan yang katanya anak geng motor road race padahal hanya ikut nongkrong saja bukan keahliannya mengikuti road race. Keputusannya menikah, Â sifat laki-laki ini tidak berubah dan tidak mengalami perubahan positif seiring bertambahnya usia pernikahan mereka. Sebelumnya, setelah mengetahui bahwa dia pacaran dengan pria ini, aku langsung memberi tahu saudariku bahwa pria ini bad boys, pria ini buruk untuk masa depannya.
Perlu diingat bahwa tidak semua perempuan memiliki preferensi yang sama, dan preferensi ini sangat bervariasi. Beberapa perempuan lebih suka pria yang stabil dan peduli, sementara yang lain mungkin tertarik pada sifat yang lebih "berani". Setiap hubungan dan preferensi pribadi adalah hal yang sangat individual dan kompleks. Seperti saya saat duduk di bangku kuliah, keinginan saya adalah untuk menikah dengan seorang pendeta setelah mendapatkan gelar Sarjana, tetapi takdir berkata lain.
