Mohon tunggu...
Margareth Theresia
Margareth Theresia Mohon Tunggu... Mahasiswa pascasarjana -

Blog: http://indonesiakoreastudent.blogspot.kr/ Instagram: margareth.mega

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tur Sehari di Seoul

24 Januari 2015   03:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:29 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 22 Januari 2015 kemarin, saya membawa sebuah tur privat untuk berjalan-jalan di Seoul selama 1 hari saja. Memang tidak semua tempat wisata di Seoul bisa didatangi, namun Anda bisa melihat tempat-tempat yang menjadi ikon Seoul dalam satu hari. Berikut perjalanan kami.

Perjalanan diawali dengan melihat Bosingak (bel raksasa) di Stasiun Jonggak, bel ini biasa dibunyikan sebanyak 30 kali pada saat malam tahun baru.

[caption id="attachment_347705" align="aligncenter" width="300" caption="Bosingak (dok. pribadi)"][/caption]

Perjalanan dilanjutkan ke Cheonggyecheon, sebuah kali kecil yang dahulu sangat kotor dan menjadi tempat mencuci baju, membuang air, dan sebagainya. Kali ini dahulu merupakan tempat tinggal para pengungsi Perang Korea sehingga tidak sedap dipandang. Kali ini akhirnya ditutup dan diganti menjadi sebuah jalan tol yang mulai dipakai pada tahun 1976. Pada tahun 2003, Walikota Seoul, Lee Myungbak ingin agar kali ini direstorasi ulang, sehingga jalan tol yang sudah ada dirubuhkan, kali yang dahulu ada dibuat kembali dan menjadi tempat wisata yang bersih seperti yang bisa dilihat sekarang. Pada musim gugur, biasanya ada Festival  Lentera yang diadakan di kali ini.

[caption id="attachment_347706" align="aligncenter" width="300" caption="Cheonggyecheon (dok. pribadi)"]

14220183371523497437
14220183371523497437
[/caption]

Perjalanan dilanjutkan ke Gwanghwamun Square di mana Anda bisa melihat patung Jenderal Yi Sunsin (yang melawan Jepang pada masa kerajaan Joseon) dan Raja Sejong (pencipta huruf Hangeul).

[caption id="attachment_347707" align="aligncenter" width="300" caption="Patung Raja Sejong (dok. pribadi)"]

14220186081037746511
14220186081037746511
[/caption]

Setelah berjalan kaki di Gwanghwamun Square, kami sampai ke Istana Gyeongbok (Gyeongbokgung). Gyeongbokgung adalah istana pada zaman Kerajaan Joseon. Istana ini merupakan istana terbesar dari 5 istana yang ada di Seoul. Istana ini sempat hancur pada masa penjajahan Jepang dan dibangun ulang sehingga bisa menjadi tempat wisata seperti sekarang. Di Gyeongbokgung, Anda juga bisa melihat upacara pergantian prajurit yang dilakukan pada pukul 10.00, 13.00, dan 15.00. Tiket masuknya sebesar 3.000 won, sudah termasuk tiket masuk National Palace Museum dan National Folk Museum. Setelah itu kami makan siang di dekat Anguk Station, dengan Kimbab seharga 3.000 won, Seafood Rice seharga 5.500 won, dan Pork Rice seharga 6.000 won.

[caption id="attachment_347708" align="aligncenter" width="300" caption="Gyeongbokgung (dok. pribadi)"]

14220193821421057226
14220193821421057226
[/caption]

Setelah itu kami lanjut berjalan di Hanok Village. Hanok Village adalah daerah tempat rumah-rumah dari jaman Kerajaan Joseon masih berdiri tegak sampai sekarang. Rumah-rumah ini berada di tengah-tengah Kota Seoul yang sudah modern sehingga menjadi daya tarik tersendiri. Dari Hanok Village, kami berjalan ke Insadong, yaitu sebuah pasar barang tradisional Korea dan pusat oleh-oleh. Anda bisa menemukan hanbok, kipas tradisional, patung, dan benda-benda seni lainnya di sini.

[caption id="attachment_347709" align="aligncenter" width="300" caption="Hanok Village (dok. pribadi)"]

14220197551042846648
14220197551042846648
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun