Mohon tunggu...
Margareta Siska
Margareta Siska Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Telan lah egomu, sebelum ego menelanmu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan Sistem Tanda Menurut Charles Sanders Pierce dan Ferdinand De Saussure

29 Oktober 2024   15:54 Diperbarui: 29 Oktober 2024   16:09 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sistem tanda merupakan konsep dalam semiotika yang merujuk tentang bagimana tanda-tanda digunakan untuk menyampaikan makna, tanda tersebut berupa kata, gambar, simbol atau isyarat. Tanda-tanda ini membentuk dasar komunikasi manusia dan juga digunakan dalam berbagai bidang lain seperti seni, budaya dan ilmu pengetahuan. Sistem tanda biasa ditemukan dalam berbagai macam bentuk media seperti film, iklan dan berbagai platform media sosial.

Tokoh linguistic yang membahas tentang tanda adalah Charles Sanders Pierce dan Ferdinand De Saussure. Keduanya adalah tokoh penting dalam bidang semiotika dimana ilmu yang mempelajari tanda dan proses penandaan. Dua tokoh ini memberikan prespektif atau sudut pandang yang berbeda terhadap sistem tanda. Untuk mengetahui lebih dalam perbedaan sistem tanda menurut Charles Sanders Pierce dan Ferdinand De Saussure mari kita bahas pada artikel ini.

Charles Sanders Pierce adalah seorang filsuf Amerika yang sangat berpengaruh, Ia merupakan tokoh sentral dalam pengembangan teori tanda semiotika. Peirce melihat tanda sebagai sesuatu yang mewakili sesuatu yang lain, dan ia membagi sistem tanda menjadi tiga elemen utama yaitu:

  • Ikon merupakan tanda yang memiliki kemiripan fisik dengan objek yang diwakilinya. Contoh: foto, peta, lukisan.
  • Indeks merupakan tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat dengan objeknya. Contoh: asap (indikasi api), jejak kaki (indikasi keberadaan seseorang).
  • Simbol merupakan tanda yang hubungannya dengan objek bersifat konvensional, artinya makna tanda tersebut telah disepakati bersama dalam suatu komunitas. Contoh: kata-kata, angka, lambang negara.

Ferdinand de Saussure adalah seorang ahli bahasa asal Swiss yang sering disebut sebagai bapak linguistik modern. Saussure memandang bahasa sebagai sebuah sistem yang terdiri dari tanda-tanda. Tanda ini bukan hanya kata-kata, tetapi juga bisa berupa simbol, gambar, atau gestur. Setiap tanda dalam bahasa memiliki hubungan yang arbitrer (sewenang-wenang) dengan makna yang diwakilinya. Komponen utama sistem tanda menurut Saussure yaitu:

  • Signifier (Penanda) adalah bentuk fisik dari tanda, seperti suara, huruf, atau gambar.
  • Signified (Petanda) adalah konsep atau makna yang diwakili oleh signifier.

Hubungan antara signifier dan signified bersifat psikologis dan bersifat konvensional. Artinya, hubungan ini terbentuk melalui kesepakatan sosial dalam suatu komunitas bahasa. Tidak ada hubungan alami atau intrinsik antara bentuk fisik suatu tanda dengan maknanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun