Mohon tunggu...
Margareta Bunga Kabelen
Margareta Bunga Kabelen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi TPHP Universitas Andalas

hobi: badminton, cyling, travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mengolah Hasil Pertanian Menjadi Produk Bernilai Tambah

7 Desember 2024   00:05 Diperbarui: 7 Desember 2024   00:09 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ilustrasi shutterstock

Hasil pertanian merupakan salah satu sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. Namun, nilai ekonomis hasil pertanian sering kali rendah jika dijual dalam bentuk mentah. Oleh karena itu, penting untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah agar dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Berikut ini lima contoh pengolahan hasil pertanian menjadi makanan olahan yang dapat memberikan nilai tambah signifikan:

1.Pengalengan

Proses pengawetan hasil pertanian dengan cara memasaknya dan menyimpannya dalam wadah kedap udara. Contohnya, pengalengan ikan, buah-buahan, dan sayuran.

2.Pembekuan

Proses pengawetan hasil pertanian dengan cara membekukannya pada suhu sangat rendah. Contohnya, pembekuan daging, ikan, dan sayuran.

3.Pengeringan

Proses penguapan kadar air dari hasil pertanian hingga kering. Contohnya, pengeringan biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran.

4.Fermentasi

 Proses pengawetan dan pengolahan hasil pertanian dengan bantuan bakteri atau mikroorganisme lain. Contohnya, fermentasi tape, tempe, dan kecap.

5.Pembuatan tepung

 Proses penggilingan hasil pertanian hingga menjadi tepung. Contohnya, pembuatan tepung beras, tepung jagung, dan tepung terigu.

Mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani, menciptakan peluang bisnis, dan memajukan sektor agribisnis. Dengan mengolah hasil panen, nilai ekonomi produk dapat meningkat, memperluas pasar, dan memperpanjang masa simpan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun