Anak mudah rewel, terlihat pucat, kurang nafsu makan, lesu, lemas, tidak fokus, mudah sakit, berat badan susah naik? Mengalami tumbuh kembang yang terlambat, tidak seperti anak pada usianya? Bisa jadi itu merupakan tanda ADB.
Mari kita mengenali ADB.
Apa itu ADB? ADB yang merupakan singkatan dari Anemia Defisiensi Besi merupakan suatu kondisi dimana tubuh tidak mendapatkan cukup asupan nutrisi mikro berupa zat besi yang sesuai dengan kebutuhan hariannya.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, Â baik itu bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa ataupun lansia. Anak merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terhadap resiko anemia.
Seperti yang dilansir pada situs antara.com, bahwa menurut Riskesdas 2013, pada anak, kelompok usia 12-24 bulan menjadi yang terbanyak mengalami anemia dengan presentase 36,1 persen diikuti kelompok usia 25-36 bulan (28,4 persen), usia 49-60 bulan (19,2 persen) dan umur 37-48 bulan sebanyak 16.3 persen.
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa tingkat kerentanan anemia pada kelompok anak paling tinggi adalah pada usia 1-2 tahun, diikuti usia 2-3tahun. Sedangkan usia tersebut adalah puncak dari masa keemasan anak. Karena itu, kita perlu lebih memperhatikan nutrisi bagi tumbuh kembangnya.
Sebetulnya apa itu zat besi, apa pentingnya bagi tubuh serta apa dampak apabila kebutuhan zat besi tidak tercukupi?
Zat besi sendiri merupakan jenis mikronutrien penting yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan hemoglobin, yaitu protein yang berada di dalam sel darah merah. Protein ini membuat darah berwarna merah.Â
Salah satu fungsi penting dari hemoglobin adalah mengikat oksigen dari paru-paru dan membawanya ke seluruh jaringan tubuh, otak serta organ lainnya. Karena itu, apabila kebutuhan zat besi tidak terpenuhi, maka kadar hemoglobin juga menjadi rendah. Hal ini akan berdampak pada pasokan oksigen bagi organ dan jaringan dalam tubuh. Â Sehingga menyebabkan penurunan kinerja organ serta jaringan di dalam tubuh.
Kebutuhan zat besi pada setiap individu dapat bervariasi tergantung pada usia, jenis kelamin, aktivitas dan juga kondisi kesehatan seseorang. Bayi dan anak-anak membutuhkan zat besi lebih banyak daripada orang dewasa untuk tumbuh kembangnya. Kebutuhan zat besi pada bayi dan anak, meningkat seiring dengan pertambahan usianya.