Setelah mendapat pertolongan awal dan infus secara umum kondisi mama stabil. Bahkan mulai bisa tidur siang itu. Kami pun mulai merasa tenang. Sambil menunggu hasil penapisan melalui tes rapid. Kami berdoa berharap yang terbaik.
Kondisi mama mengalami dehidrasi dan turunnya saturasi oksigen. Karena itu selain mendapat terapi cairan infus untuk mengatasi dehidrasinya. Mama juga harus memakai selang oksigen. Sekalipun mama tidak mengalami sesak nafas.Â
Gejala itu disebut Silent Hypoxia atau kerap disebut juga sebagai happy hypoxia. Adalah kondisi saat oksigen di dalam tubuh mengalami penurunan, tanpa adanya gejala yang mendasari. Sehingga penderita tidak sadar telah mengalaminya. Dan ini merupakan salah satu gejala virus corona pada orang-orang yang tak bergejala atau OTG.
Kondisi Papa dan SayaÂ
Kondisi saya dan papa juga mengalami kelelahan. Dan setelah saya pertimbangkan lagi. Akhirnya saya putuskan untuk meliburkan usaha saya dan meminta bantuan sahabat saya untuk mengambil alih usaha catering saya sementara waktu.
Dengan perjanjian bila saya sudah bisa aktif kembali, maka dialihkan kembali pada saya. Dan puji Tuhan... sahabat saya tersebut dengan senang hati setuju membantu saya.
Jadi praktis sejak mama masuk RS sumber penghasilan saya berhenti. Dan saya hanya percaya, Tuhan pasti tetap memelihara hidup saya setiap hari. Saya percaya Tuhan tahu yang saya butuhkan dan pasti menolong saya.Â
Hasil ScreeningÂ
Setelah seharian menunggu... malam itu tiba-tiba saya di telepon oleh Dr. Gunawan, dokter jaga yang bertugas malam itu di UGD. Dokter Gunawan mengabarkan bahwa hasil tes rapid mama reactive. Mama mendapat 2 kali tes rapid. Tes Eclia awal pkl 09:13 hasilnya Non Reactive . Tes Eclia ulang sore harinya hasilnya Reactive
Reactive... dan itu artinya kami selaku keluarga harus menandatangani surat persetujuan. Yang menyatakan bahwa keluarga setuju bila mama dirawat sesuai protokol kesehatan pasien Covid di RSSA. Dan apabila terjadi hal terburuk yaitu kematian. Maka kami pun bersedia bila dilakukan pemakaman sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Tentu saja bukan hal mudah untuk kami menerima dan setuju dengan hasil tersebut. Kami berunding sejenak. Dan bertanya pada dokter tersebut, apabila kami menolak tanda tangan apa yang akan dilakukan pada mama? Dokter tersebut mengatakan bahwa pasien akan dikembalikan pada keluarga dan segala yang terjadi setelah itu diluar tanggung jawab pihak RSSA.