If a picture paints a thousand words,
Then why can't I paint you?
The words will never show the you I've come to know.
Sepenggal lirik lagu berjudul “If”, dari musisi Bread. Lagu itu adalah lagu favorit sahabat saya Bhushan Shelokar. Seorang sahabat dari India.
Berawal Dari Mengagumi Sebuah Karya
5 tahun lamanya saya bersahabat dengan Bhushan Shelokar di media sosial. Saya mengenalnya sebagai teman dari kenalan saya, seorang seniman Sketches.
Berawal dari mengagumi sebuah karya, berkembang menjadi sebuah persahabatan abadi.
Pembicaraan kami saat itu hanya seputar karya seninya. Bhushan selalu menghargai pendapat saya dari sudut pandang seorang awam penikmat seni.
Karena merasa opini saya dihargai, saya pun dengan sungguh-sungguh mengamati dan memberi opini saya pada karya-karyanya. Sebelum kemudian karya tersebut akan diperbaiki dan diunggah pada akunnya.
Demikianlah cara saya berkontribusi pada perkembangan karya-karyanya. Hingga berjalannya waktu dengan ketekunan, keterbukaan pada kritik dan saran. Karya seninya semakin matang. Dan banyak menjadi inspirasi junior di bidang serupa.
Dari hanya pembicaraan seputar seni, pertemanan kami berkembang menjadi sebuah persahabatan. Kami pun mulai membicarakan banyak hal. Tentang Agama kami, Bhushan Hindu dan saya Nasrani. Perbedaan kultur negara kami, Bhushan berasal dari India dan saya Indonesia. Dari Holi hingga Dilwalli. Yang selama ini hanya saya tahu dari tayangan film Bollywood saja.
Tidak hanya kami berdua menjadi sahabat, namun kami saling memperkenalkan anggota keluarga kami. Dari sahabat menjadi persaudaraan.
Namun karena atas dasar kasih dan rasa saling menghargai. Jalinan persahabatan yang dapat melampaui batas ruang dan waktu, perbedaan, dan lintas generasi. Bisa bertahan hingga kini.