Mohon tunggu...
Margaluvyu
Margaluvyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

KKN-T Inovasi IPB University 2023

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Solusi Pertanian Berkelanjutan dari Pestisida Nabati dan PGPR di Desa Margaluyu oleh Tim KKNT-I IPB

20 Juli 2023   12:27 Diperbarui: 20 Juli 2023   12:31 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Mahasiswa KKNT-Inovasi IPB University menyelenggarakan sosialisasi dan demonstrasi pembuatan serta penggunaan pestisida nabati dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) yang dihadiri oleh kelompok tani, 14 RW, dan 2 dusun di Desa Margaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini dilaksanakan 2 hari yaitu pada Kamis (13/7/2023) dan Jum'at (14/7/2023)  pada pukul 13.00 s.d selesai. 

Permasalahan hama dan penyakit pada pertanian yang dialami oleh petani di Desa Margaluyu, sejauh  ini hanya diselesaikan oleh pestisida kimia. Tanpa berfikir panjang, penggunaan pestisida kimia dapat berdampak negatif pada lingkungan, konsumen dan petani jika diaplikasikan terus-menerus. Penggunaan pestisida kimia dapat menyebabkan resistensi dan resurgensi pada hama dan penyakit dan dapat meninggalkan residu pada produk pertanian yang dapat membahayakan konsumen. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKNT-Inovasi IPB University berupaya memberikan solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Kegiatan ini diawali dengan adanya sosialisasi pengenalan terkait pestisida nabati manfaat dan keuntungan penggunaannya. Pestisida nabati adalah suatu pestisida yang memiliki bahan aktif dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik yang bermanfaat untuk mengendalikan masalah hama dan penyakit di lahan pertanian. Beberapa tanaman yang berpotensi dijadikan pestisida nabati adalah tanaman yang memiliki aroma menyengat, berasa pahit dan tanaman yang biasanya dijadikan obat-obat an. Seperti halnya PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria), adalah pemanfaatan bakteri yang berada di perakaran tanaman yaitu akar bambu yang dapat dimanaatkan dengan cara difermentasikan hingga 15 hari untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, memacu pertumbuhan tanaman dan menekan pertumbuhan mikroba yang merugikan bagi tanaman. 

Sosialisasi pestisida nabati dan PGPR (Dok. pribadi)
Sosialisasi pestisida nabati dan PGPR (Dok. pribadi)
Antusias para petani dan peserta sosialisasi terlihat dari keaktifan bertanya mengenai pestisida nabati dan PGPR, dikarenakan sebelumnya belum ada sosialisasi terkait hal tersebut sebelumnya. Penggunaan pestisida nabati dan PGPR ini, juga dinilai menguntungkan karena bahan pembuatannya mudah dan murah didapat jika dibandingkan dengan pestisida kimia. Tak berhenti sampai disitu, hasil pembuatan pestisida nabati dan PGPR pada akhir acara dibagikan kepada peserta sosialisasi untuk diterapkan pada lahan pertanian. Harapan dari kegiatan ini adalah para petani menyatukan visi dan misi di Desa Margaluyu untuk tida tergantung pada pestisida kimia saja dalam mengatasi masalah hama dan penyakit untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun