Di dalam kereta, aku mengeja. Bebaskan pandangan sinar merona. Di dalam stasiun aku tertegun. Sesak rindu merindu hujan turun. Ada asa dan hampa yang tak tertulis. Hanya kata dan logika kadang menepis. Aksi dan sunyi diriku. Pasrah pada yang Satu. Dan.... Masih di dalam kereta aku mengeja. Akankah tersesat di stasiun yang sama? (Kota Atlas, 24102012)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!