Mohon tunggu...
Mareta Permatasari
Mareta Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - bisnis

Universitas Amikom Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merambah Didunia Barbershop

29 April 2021   13:42 Diperbarui: 29 April 2021   13:51 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barbershop berasal dari bahasa latin "barba" yang berarti "janggut". Barbershop pertama kali berdiri di Wilayah Makedonia sekitar 400 tahun sebelum masehi dan menyebar ke beberapa daerah lain seperti Mesir. Tetapi pada zaman itu, para pemangkas rambut ternyata bukan hanya bekerja sebagai tenaga medis yang melayani operasi bedah kecil seperti gigi atau perawatan luka. Mereka mendapat ilmu tersebut dari para pendeta selama abad pertengahan. Seiring perkembangan zaman, akhirnya barbershop dipisah dengan ahli bedah medis atau yang biasa kita kenal dengan Dokter. Para pemangkas yang bekerja di barbershop hanya melayani pangkas rambut, mencukur janggut atau kumis.

Mengangkat sebagian cerita hidup dari salah satu pendiri Barbershop di Purwokerto. Bernama Ageng P dan sering disebut Ageng Rooster. Tinggal di Kota Purwokerto bersama keluarganya. Nama barbernya yaitu Zoom Barbershop yang terletak didepan rumahnya. Berawal dari hobi memotong rambut teman-temannya saat masih SMA. Rajin mengikuti seminar dimana-mana untuk menambah pengetahuan tentang dunia memotong rambut. Setelah lulus SMA, bekerja disalah satu Distro dikotanya. Karena merasa tidak nyaman, lalu mengundurkan diri dari pekerjaannya tersebut. Merantau di Kota Tegal dan bekerja sebagai karyawan disalah satu barbershop.

Pada tahun 2016 memberanikan diri untuk mendirikan barbershop di Purwokerto. Hari demi hari dilewati, rasanya begitu berat penuh tantangan. Jatuh bangun tetap diterjang dengan rasa semangat yang tinggi. Karena menurutnya membuat orang jadi ganteng dan keren itu tugas yang tidak mudah. Yang membuat tidak pernah bosan yaitu belajar, belajar dan belajar.

Motivasi mendirikan barbershop untuk memperbaiki kondisi ekonomi keluarganya karena menurutnya 98%  rezeki ada diusaha. Harapan terbesarnya semua maju diindustri barbershop. Pesan yang ingin disampaikan jangan pernah berhenti untuk terus belajar karena beliaupun masih tetap belajar. Dunia rambut itu luas dan setiap helai rambutpun banyak macam-macam yang harus kita gali. Tetap semangat tekuni dan fokus. Quotes yang sampai saat ini masih dipegang dan menjadi pedoman yaitu "Proses, proses, proses dan hasil".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun