Mohon tunggu...
Rhillaeza Mareta
Rhillaeza Mareta Mohon Tunggu... -

MaretAkhir. Hijau. Cinta Indonesia & Angin Sore. MC. Tentor Bahasa Indonesia. Sastra Indonesia UI '09. Anggota JaMes(remaJaMesjid) :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"Tiga Fase Api" (Puisi Tiga Bagian)

2 Maret 2012   17:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(puisi sederhana yang lahir atas alasan tidak sederhana: sebuah kekecewaan dalam kungkungan kepasrahan)

Api

Api itu engkau
Semakin memerah
Terus menyala tak sudi melemah

Tepat ketika

Aku
memilih
untuk
menjadi
Air

Hidup Lalu Redup

Sesak yang tak berujung
Kian menepi untuk bertarung

Lemah nyala berangsur redup
Hendak temaram tak berniat hidup

Sangka dahulu kini menjadi remah
Sejuk semilir menuai jengah

Sesal
Kecewa

Aku memilih kandas segera
Baiknya mati rasa saja

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun