Banjarnegara, 14 November 2024 -- Stunting masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan serius di Indonesia. Melihat tantangan ini, mahasiswa PKL dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah mengambil inisiatif untuk menciptakan sebuah produk kreatif berupa video edukasi. Video ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan stunting melalui pentingnya program Keluarga Berencana (KB), Memberikan edukasi yang mudah dipahami dan menarik, serta mendorong keterlibatan keluarga dalam memprioritaskan kesehatan anak.
Mengapa Stunting Menjadi Masalah yang Mendesak?
Stunting, atau kondisi kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terhambat, berdampak langsung pada kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas generasi mendatang. Data menunjukkan bahwa stunting berhubungan erat dengan malnutrisi dan rendahnya pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak. Karena itulah, upaya pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sejak perencanaan kehamilan.
Peran Program KB dalam Pencegahan Stunting
Program KB tidak hanya soal mengatur jumlah anak, tetapi juga memperhatikan kesehatan ibu dan anak. Dengan jarak kelahiran yang ideal, ibu memiliki waktu yang cukup untuk memulihkan kesehatan dan memberikan perhatian penuh pada gizi dan perawatan anak. KB juga membantu keluarga dalam pengelolaan sumber daya ekonomi sehingga dapat lebih memadai memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
Untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat, mahasiswa PKL UNNES menciptakan sebuah video edukasi dengan konsep yang mudah dipahami. Video ini menjelaskan keterkaitan antara KB dan pencegahan stunting, lengkap dengan informasi tentang pentingnya nutrisi pada 1000 hari pertama kehidupan anak dan cara menjalankan program KB yang benar. Video ini tidak hanya berisi teori, tetapi juga visualisasi menarik dan langkah-langkah konkret yang bisa diambil oleh keluarga. Dengan harapan, pesan pencegahan stunting ini bisa tersampaikan dengan lebih menarik dan mudah diingat oleh masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H