Mohon tunggu...
Mareta
Mareta Mohon Tunggu... Mahasiswa - siswa

alter ego

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tokyo Dalam Kata

18 Januari 2025   14:11 Diperbarui: 18 Januari 2025   14:11 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah Tokyo Sky Tower,  
kota ini berbisik dalam kesunyian,  
seperti Sumida yang mengalir pelan,  
tak terburu-buru, namun tak pernah berhenti.

Dari Machida ke Kinshico,  
langkah-langkah kecil menjelajah jejak waktu,  
di balik cikatetsu yang bergerak,  
ada cerita yang tak pernah selesai dituturkan.

Di shokudo, kita duduk bersama,  
mendengar suara gelas yang berdenting,  
kampai menyapa setiap tatapan,  
dan di antara tawa, ada kedamaian yang dalam.

Haratakibachi,  
api yang tak pernah padam,  
menyimpan kenangan di dalamnya,  
seperti ojigi yang tulus,  
seperti setiap langkah yang kita ambil  
dengan penuh rasa hormat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun