Mohon tunggu...
Aba Mardjani
Aba Mardjani Mohon Tunggu... Editor - Asli Betawi

Wartawan Olahraga, Kadang Menulis Cerpen, Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta Pantang Atrét (Cerita Betawi #2: Épisode Nunung Dibawa Lari)

12 November 2015   12:31 Diperbarui: 12 November 2015   12:44 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

BANG Jali bukan lagi kebakaran jénggot, tapi kumis dan rambut sekalian ikut kebakaran. Mpok Minah tak kalah kalang kabut.

Bagaimana tidak? Begitu pulang kondangan jam sembilan malem, kedua laki-bini ini menemukan secarik kertas di atas méja. Isinya péndék, tapi akibatnya bikin Mpok Minah dan Bang Jali hampir semaput.

“Nyak, Babé, Nunung pergi sama Bang Dodit. Ayé dibawa lari sama Bang Dodit...”

Begitulah isi suratnya.

Pada umumnya masyarakat Betawi, pengertian dibawa lari itu udah jelas. Artinya, Nunung dibawa kabur entah ke mana oleh laki-laki yang dia demenin. Dalam hal ini, Nunung dibawa lari sama Dodit.

Bagi orangtua yang ngadepin kenyataan anak perawannya dibawa lari, nggak ada pilihan lain selain menikahkan dan mengawinkan pasangan bersangkutan. Adalah aib besar jika sampai tidak dinikahkan.

Prosés bawa lari anak gadis biasanya dilakukan laki-laki yang hubungannya kagak direstuin calon mertua kaya’ Bang Jali kagak setuju Nunung menikah dengan Dodit. Orangtua biasanya terpaksa menyerah.

Lalu, apakah Bang Jali bakal menyerah.

Kagak.

“Lu tungguin rumah yé, Minah. Gua mao cari tu laki-laki yang bawa kabur anak wadon gua. Gua tenggel léhérnya tu anak kalo sampé ketemu,” kata Bang Jali sembari nyamber golok yang digantung di pangkéng.

Mpok Minah cuman bisa nangis. Tapi, waktu denger Bang Jali nyela motor vespanya, Mpok Minah buru-buru nguber lakinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun