DALAM sebuah acara komedi di sebuah stasiun tv swasta nasional, di banyak episode jutaan penonton dapat menyaksikan bagaimana Soimah, artis serbabisa Indonesia, memamerkan kekayaannya.
Dia dengan enteng memberi uang kepada peserta kontes komedi dalam jumlah ratusan ribu hingga jutaan. Minta peserta cukur jenggot, si peserta dapet 500 ribu. Minta cukur kumis, dapet Rp750 ribu. Minta peserta membotaki kepalanya, dapet Rp1 juta.
Lalu, belakangan, peserta yang mengaku belum punya sepeda motor, Soimah pun langsung siap membelikan si peserta dengan syarat jadi juara. Kalau gagal jadi juara, dapet seperlimanya.
Hebatnya, Soimah juga dengan sangat terbuka membagi-bagikan uang di depan kamera. Disaksikan jutaan pemirsa tv yang pastinya jauh lebih banyak yang tak seberuntung Soimah atau si peserta yang ketiban rezeki. Di antara para pemirsa, bahkan, banyak yang untuk mendapatkan uang Rp10 ribu saja harus banting tulang.
Eko Patrio yang notabene anggota DPR RI, kerap juga menyebut dirinya telanjur kaya. Eko memang tak sevulgar Soimah. Beliau ini cuma menjanjikan kepada sejumlah peserta bonus sekian juta jika si peserta komedi masuk 5 Besar atau 3 Besar. Eko juga tak pernah melambai-lambaikan uang berwarna merah di depan kamera.
Saya sempat ketemu Soimah ketika ia baru awal-awal muncul sebagai sinden modern dalam sebuah penghargaan Cerpen Terbaik Pilihan Kompas. Soimah tampil bersama Sujewo Tejo. Kami tentu tak bersalaman, atau bertegur sapa. Saya cuma salah satu peserta karena Cerpen saya masuk dalam Kumpulan Cerpen Terbaik Kompas itu. Jadi, kami tak saling kenal.
Tapi, terus terang, saya mengagumi kecantikannya. Mengagumi suaranya. Mengagumi kehebatannya.
Kekaguman itu kini memang masih tersisa. Bagaimanapun Soimah memang hebat. Luar biasa. Namun, saya kira, sehebat apapun seseorang, seyogyanya dia lebih elegan dalam beramal. Karena kekayaan itu sejatinya titipan Tuhan.
Soimah dan Eko Patrio mungkin lupa bagaimana artis serbabisa Olga Syahputra diberi penyakit yang nampak sederhana namun pada akhirnya menghabiskan begitu banyak uang yang sudah dikumpulkannya dan kemudian Tuhan memanggil Olga.
Saya tidak mengatakan Olga seperti Soimah yang kerap membagi-bagikan uang di hadapan penonton.
Saya tentu juga tidak mendoakan hal-hal buruk terjadi pada Soimah atau Eko Patrio. Saya cuma ingin mengingatkan, apapun yang sudah dititipkan Tuhan kepada Anda, akan dengan mudah hilang. Suara Anda bisa hilang jika Tuhan berkehendak. Kecantikan dan ketampanan Anda akan sirna jika Tuhan berkehendak. Harta Anda? Uang Anda? Rumah Anda? Mobil Anda? Apalagi.