Mohon tunggu...
Mardi Yanto
Mardi Yanto Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Pembelajar

Seorang pembelajar dan penjelajah. Bagi saya mimpi sangat dekat dengan kenyataan. Mimpi juga sebenarnya tidak selalu terjadi saat seseorang sedang tertidur, atau di bawah alam sadar. Dalam kondisi sadar pun kita bisa bermimpi. Mimpi sebenarnya juga tidak identik dengan sesuatu yang sulit atau mustahil tercapai.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Konfiden, Konsisten, dan Resisten dalam Menulis

18 Juli 2020   10:01 Diperbarui: 18 Juli 2020   09:54 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menulis merupakan pekerjaan yang melelahkan, bukan saja pada saat mengawali, pun juga pada saat sudah bisa dan mempertahankan performa menulis agar tetap memiliki power dan cita rasa tinggi.

Orang selalu bilang rasanya sulit setengah mati menulis itu! Sulit rasanya mengawali dengan menentukan ide, memilih dan memilah kata yang tepat, sampai merangkai kata-kata tersebut menjadi keluaran yang bermakna dan sedap di hadapan sidang pembaca.

Oleh karena itu, bagi penulis pemula problem terbesar penulis adalah bukan pada tataran teoretis, akan tetapi lebih disebabkan "blank" saat ingin memulai. "Sebenarnya banyak yang ingin saya tumpahkan ke dalam tulisan, akan tetapi saya harus memulai dari mana?"

Sebenarnya ada teknik yang cukup mudah untuk memulai menulis, yakni dengan teknik ujaran. Setiap kali ujaran yang keluar dari mulut, kemudian segera dituangkan ke dalam bentuk tulisan. Akan tetapi cara yang demikian, juga sangat dipengaruhi oleh kekayaan intelektual, keluasan wawasan, dan seberapa banyak perbendaharaan kosakata yang ia miliki.

Maka, idealnya Anda harus lebih rakus dalam membaca. Membaca sesuai dengan minat dan orientasi Anda. Kekayaan kosa kata yang Anda miliki menjadi amunisi yang bakal Anda keluarkan pada saat start menulis. Selian membaca tekstual, Anda juga harus menggunakan seluruh pacaindera Anda untuk memperkaya ketajaman hati dan daya nalar. Dari situlah ide dan gagasan tentang sebuah topik atau tema memiliki pondasi yang kuat untuk dijadikan tulisan.

Pada dimensi yang lain, suasana kebatinan Anda juga harus pompa agar memiliki rasa percaya diri yang tinggi bahwa tulisan yang Anda hasilkan memiliki kualitas yang terpercaya. Hal ini penting karena dengan bekal ini Anda memiliki kemantaban diri untuk mempublikasikan buah pikiran Anda.

Okelah, fase ini sudah Anda lewati, Anda sudah bisa menulis dan memiliki rasa kepercayaan yang tinggi karena tulisan Anda diterbitkan di media massa. Apa yang harus Anda lakukan?

Konsisten! Keajegan! Anda harus ajeg, menulis secara rutin. Euforia keberhasilan dalam menulis, akan sia-sia jika ritme menulis Anda naik turun.

Bagian akhir, resisten, atau tahan banting. Menulis sebagai sebuah keterampilan yang membutuhkan energi dan kekuatan intelektual yang tinggi, bisa saja musnah secara pelan-pelan jika tak dijaga dengan baik. Penulis kawakan pun akan menghadapi persoalan yang sama, ada saatnya dia menjadi pemula, mencapai era kejayaannya, dan saat-saat sulit.

Oleh karena itu, kegiatan menulis harus terus dirawat, ibarat Anda memiliki benda atau barang kesayangan, Anda harus terus merawat, mencintai, dan menyayanginya.

Kondisi seperti ini tidaklah mudah, saya pun tidak luput dari kegamangan dan keengganan menulis, jari ini terasa berat untuk menekan tool keyboard. Otak seolah berada pada titik nadir, bahkan sulit merangkai tumpukan kata-kata menjadi keluaran bermutu. Dalam kondisi seperti ini Anda harus segera menerima asupan energi yang membuat Anda bergeliat lagi untuk menulis. Banyak cara yang bisa dilakukan, jalan-jalan, berlibur, menonton film, dan berjumpa dengan orang-orang hebat yang memiliki passion yang sama adalah salah satunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun