Metode / Cara melaksanakan Kegiatan.Â
Kegiatan implementasi materi Application Letter ini dilaksanakan dengan cara praktek mengajar menggunakan model pembelajaran Problem-based Learning (PBL). Berikut ini adalah langkah-langkah implementasi yang telah dilakukan penulis.
- Melakukan Pemetaan Kompetensi Dasar (KD)
3.5 Â Â Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan beberapa teks khusus dalam bentuk surat lamaran kerja, dengan memberi dan meminta informasi terkait jati diri, latar belakang pendidikan/pengalaman kerja, sesuai dengan konteks penggunaannya.
4.5 Â Menyusun teks khusus surat lamaran kerja, yang memberikan informasi antara lain jati diri, latar belakang pendidikan/pengalaman kerja, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks.
- Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.5.2 Menganalisis (C4) struktur teks khusus dalam bentuk surat lamaran kerja dengan memberi dan meminta informasi terkaitÂ
jati diri, latar belakang pendidikan/pengalaman kerja sesuai dengan konteks penggunaannya
4.5.1 Menggabungkan (P4) teks surat lamaran kerja, yang memberikan informasi antara lain jati diri, latar belakangÂ
pendidikan/ pengalaman kerja dengan memperhatikan struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks.
4.5.2 Menemukan (P5) informasi antara lain jati diri, latar belakang
- Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Pembelajaran Problem Based Learning
- .Media, Alat dan Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan adalah, media visual, power point, sedangakan Alat yang digunakan yaitu Laptop, LCD proyektor, spidol, papan tulis, LKPD. Instrumen yang digunakan dalam praktik yaitu instrumen  untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan tes tulis pilihan ganda dan essay.
HASIL KEGIATAN
Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat dilaporkan dari praktik baik (Best Practice) tersebut antara lain :
- Pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning DAPAT meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge. Setelah membaca dan memaparkan teks application letter siswa memahami pengolahan pengetahuan konseptual dan pengetahuan prosedural
- Proses pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Problem Based Learning megharuskan siswa aktif dan antusias selama proses pembelajaran. Sehingga siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas
- Penerapan pembelajaran yang dirancang sesuai sintak Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran. Berbeda disaat pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung terasa kaku dan siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan dengan pola deduktif  yang diawali dengan ceramah teori tentang materi yang dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan sehingga membuat siswa cenderung menghapalkan teori saja.
- Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ini juga meningkatkan kemampuan siswa. Saat pembelajaran berlangsung siswa bersemangat dalam memecahkan masalah (problem solving). Model Problem Based Learning yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis  permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah. siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari gambar serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
 Masalah yang Dihadapi
Masalah dalam proses pembelajaran yang penulis alami selama ini yaitu siswa tidak fokus dan kurang antusias dalam proses pembelajaran, Kurangnya pembiasan siswa membaca teks bahasa inggris dan kurangnya kosakata pada siswa. Hal ini dikarenakan siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, pembelajaran yang berlangsung sebelumnya hanyalah teacher center (berpusat kepada guru), hampir tidak pernah dilakukannya kegiatan belajar bersama kelompok kemudian media yang digunakan guru juga kurang menarik
Cara Mengatasi Masalah
Berdasarkan masalah yang dihadapi guru, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
1. Â Memilih model pembelajaran yang inovatif.
Untuk menghilangkan kesan kaku dalam pembelajaran, guru menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning untuk membangkitkan jiwa keaktifan antar siswa.
2.  Media ajar yang digunakan pada Pembelajaran ini adalah media  inovatif yang berbasis TPACK, penulis menggunakan gambarÂ
dan teks bacaan yang sesuai dengan cakupan materi yang ditayangkan dalam bentuk slide power point. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini melibatkan media TIK seperti proyektor, laptop dan internet