UIN IB Padang Hadiri Penyerahan Bantuan Indonesia Re di Kanwil DJPB Provinsi Sumbar Kepada HIPERMI.
Penyerahan Bantuan Indonesia Re kepada  Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (HIPERMI) digelar di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat di Jalan Khatib Sulaiman Nomor 3 Padang Selasa, tanggal 29 Mei 2024. Turut hadir dari Direktur Manajemen Resiko, Kepatuan, SDM dan Corporate Secretary Indonesia Re Robby Januar Walid, Direktur Utama Indonesia Re Benny Waworuntu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Endrizal, Kepala Biro Perekonomian Kuartini Deti Putri, Propinsi Sumatera Barat Ketua HIPERMI Fibrianti. Juga dihadirkan dari perguruan tinggi UIN IB Padang Plh. Kepala Biro AAKK Mardius M dan perwakilan dari Universitas Andalas Padang serta pejabat penting lainnya dari berbagai daerah Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat Syukriah dalam sambutannya menyampaikan bahwa, Â RCE (Regional Chief Economist) ini Kanwil Pembendaraan bersinergi dengan seluruh unit daerah di Sumatera Barat, lalu tugasnya apa adalah melihat dan menganalisa bagaimana perekonomian keuangan di Sumatera Barat.Â
Sebagaimana diketahui bahwa perbandingan fiscal daerah Sumatera Barat lebih kurang 20% dan 80% transfer dari pemerintah. Nah inilah yang mendorong kami untuk bersinergi dengan pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota dalam rangka menggali sumber-sumber ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), dengan harapan ke depan PAD akan terus meningkat.
Selanjutnya Kakanwil Djpb Provinsi Sumbar mengemukan dengan terbentuknya HIPERMI, ternyata terlihat komoditi randang tidak saja kebutuhan daerah, akan tetapi juga kebutuhan manca negara. Komoditi randang memiliki potensi meningkatkan perekonomian. Bagaimana filosofi randang dimasak dengan kayu dengan bumbunya saja tidak satu sebagai khas Sumatera Barat, itu bisa dilakukan  dengan berkolaborasi bekerjasama.Â
Dilihat sampai tersajinya randang di meja itu tidak sederhana, banyak rangkainya mulai dari bumbu yang banyak olahannya. Nah itu yang dikerjakan untuk menghasilkan sesuatu yang positif buat negeri ini rakyat Indonesia. Bumbunya bisa ada di pasar itu karna ada petani. Kalau dilihat rangkaian ekonomi dalam komuditi  kuliner khas Sumatera Barat randang bila ditekuni potensi ekonominya bisa luar biasa. Sumatera Barat 70% daerahnya agraris, jadi semua konflik dirandang yang bisa mengakat ekonomi Suamtera Barat, itu bukan satu-satunya. Ucapnya.
Sementara itu Direktur Manajemen Resiko, Kepatuan, SDM dan Corporate Secretary Indonesia Re Robby Januar Walid dari PT  Asuransi Indonesia Re Utama mengemukakan, menyambut baik inisiasi yang diangkat oleh Djpb Sumbar, karena ekosistem ekonomi ini sangat penting. Bagamaimana caranya prodak bersaing, terutama peroduk yang diekspor ke luar negeri, nah kami akan bantu khusus  HIPERMI di Sumatera Barat, Di mana menurutnya Randang adalah punya khas Sumatera Barat "Rendanga adalah Makanan Terlezat di Dunia", jadi rendang ini bagaimana bisa dibawa punya nilai kompetitif atau kompetisi secara Internaional lebih baik lagi.