Kisah Sedih Survei KIP UIN IB Padang Menemukan Dibalik Sedih Ada Gembiranya.Â
Humas UINIB, 5-10-'23
Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang menurun tim survei Kartu Indonesia Pintar (KIP) tahun 2023 di beberapa daerah seperti; Kabupaten/ Kota Solok, Sawahlunto, Sijunjung, Dharmasraya, Pesisir Selatan, Pariaman, Lubuk Basung, Bukitinggi, Padang Panjang, Tanah Datar, Pasaman. Khusus kali ini di Pasaman Pasaman Barat tim survei terdiri dari Drs.Mardius M.,MM, Fahmil Hidataullah, Hari Putra, dan Masrul.
Sebgaimana yang telah diketahui bahwa, sasaran dan tujuan KIP adalah berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Pemerintah Indonesia berkewajiban meningkatkan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi serta menyiapkan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Oleh karena itu sebagai tujuan dan sasaran adalah bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin/ rentan miskin untuk membiayai pendidikan. Pemerintah akan selalu berupaya untuk menjamin, bahwa anak Indonesia yang kurang mampu terutama yang memiliki prestasi akan dapat terus menempuh pendidikan hingga jenjang kuliah melalui Program Indonesia Pintar (PIP) atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah.
Nah, kisah sedihnya dari penelusuran tim survei KIP UIN IB Padang di lapangan, menemukan seorang bapak bernama Sulaiman berpasangan dengan istri beliau bernama Rusidah memiliki anak yang berprestasi, namun dari segi ekonomi tidak akan memungkinkan untuk bisa berkuliah di UIN IB Padang. Di mana anak beliau yang bernama Juriana telah lulus tes memasuki perguruan tinggi di UIN IB Padang dengan jurusan pilihannya fisika. Malang yang menimpa bapak ini sudah tentukan semua keluarga ikut merasakan sedih dan terbebani, dari derita yang ditanggungnya mengalami penyakit stroke sudah selama 7 Tahun stroke tidak bisa apa-apa lagi.
Adapun dari segi  kegembiraannya adalah walaupun tidak mampu membiayai anaknya kuliah, akan tetapi dengan adanya program KIP ini, maka anak bapak tersebut akhirnya dapat juga kuliah seperti teman-teman yang lainnya. Artinya program pemerintah seperti ini sangat membantu bagi warga Indonesia terutama yang berprestasi, hingga mereka tetap kuliah menimba ilmu pengetahuan sesuai dengan bakat dan minatnya menerima Pendidikan.Â
Namun, dengan demikian pihak keluarga tetap berharap kiranya agar bapak ini akan dapat biaya pengobatan yang lebih baik supaya kesehatannya pulih kembali dan dapat beraktivitas seperti biasa, tuturnya.