Mohon tunggu...
Jumardi Salam
Jumardi Salam Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Distributor Rokok Mengambil Alih Permainan Anak-anak?

31 Oktober 2014   18:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:03 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyaknya undian - Dok Pribadi

Sebelum melaju ke kantor, sejenak saya ke warung bersama obit –nama motor saya-- untuk membeli air isi ulang. Maklum, dirumah belum ada tempat air yang berteknologi tinggi.

Ketika galon saya berikan kepada penjual, ketika itu pula saya melihat suatu produk yang murah meriah yang tertempel di dinding. Bermodal Rp 500 saja, sudah bisa berpulang mendapatkan hadiah ponsel. Ya, itulah produk yang saya namakan “Cabut-cabut”. Suatu produk kesukaan saya ketika masih kanak-kanak.

[caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Banyaknya undian - dok pribadi"][/caption]

Iseng saja, saya membeli empat nomor.. “Barangkali bisa menang dan bawah pulang itu hape,” kata saya di dalam hati. Sambil menunggu air pesanan terisi penuh, daripada penasaran, saya buka saja nomor itu. Semuanya.

Nah, dari keempat nomor misterius itu, ada dua nomor yang sama. Yakni angka 79. Apa maksudnya? “Maaf ya, kamu tidak dapat apa-apa, karena semua nomor itu angkanya ganjil. Kalau genap, baru dapat,” kata penjualnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

[caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Angka ganjil - dok pribadi"]

Angka ganjil - dok pribadi
Angka ganjil - dok pribadi
[/caption]

Kaget? Nggak dong. Saya tak terlalu serius menanggapi hal tersebut, karena dari awal saya hanya iseng. Meskipun, peluang untuk menang ya tetap ada. Nah, yang jadi permasalahannya adalah, dari berbagai hadiah menarik itu, terdapat hadiah berupa rokok. Bahkan, semua hadiah tersebut dipenuhi barang yang covernya menggunakan gambar yang ngeri itu.

[caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Berhadiah rokok - dok pribadi"]

Berhadiah rokok - dok pribadi
Berhadiah rokok - dok pribadi
[/caption]

[caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Berhadiah rokok - dok pribadi"]

Berhadiah rokok - dok pribadi
Berhadiah rokok - dok pribadi
[/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Hadiah utama - dok pribadi"]
Hadiah utama - dok pribadi
Hadiah utama - dok pribadi
[/caption]

Bagi saya, sebagian besar pembeli produk tersebut adalah anak-anak. Mengapa? Biasanya, hadiah cabut-cabut itu unik-unik. Anak-anak sangat suka hal tersebut –seperti saya dulu. Namun, kali ini sangatlah berbeda. Permainan itu difungsikan buat orang dewasa juga. Apakah anak-anak mau membeli? Entahlah.

Masih tentang rokok. Kamis malam (30/10), saya pergi ke pasar malam. Suatu daerah yang terletak di L3, Tenggarong Seberang. Disana, ada permainan bernama lempar gelang, berhadiah rokok. Sangatlah beruntung bila bisa memasukkan gelang ke produk kotak itu.

[caption id="" align="aligncenter" width="490" caption="Permaianan lembar gelang - dok pribadi"]

Permaianan lembar gelang - dok pribadi
Permaianan lembar gelang - dok pribadi
[/caption]

Namun, dari pelempar gelang berhadiah rokok yang saya lihat, kebanyakan dari mereka adalah remaja yang masih berstatus sekolah. Malah, yang dewasa bergabung bersama anak-anak untuk melempar gelang berhadiah botol minuman.

Beginikah cara distributor rokok mensyiarkan produk mereka dengan mengambil alih permainan anak-anak? Entahlah, ini hanya opini saya.

Jumardi Salam

Samarinda, 31 Oktober 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun