Mohon tunggu...
Marditya Nauyan
Marditya Nauyan Mohon Tunggu... -

Cipta, Karya, Rasa.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Satu Tahun Tanpa Chester

23 Juli 2018   08:48 Diperbarui: 23 Juli 2018   09:06 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Gue udah ngikutin Linkin Park sejak zaman SD. Sampai detik ini, gue nggak pernah berhenti ngikutin perkembangan terbaru tentang Linkin Park. Linkin Park itu udah jadi bagian hidup gue" (Samuel, 24 tahun, Karyawan Swasta).

"Kalau bicara tentang Linkin Park, kita bicara tentang musik alternatif yang tetap memberikan makna dan kesan yang mendalam. Lirik-lirik lagunya nggak pernah mengecawakan" (Tina, 26 tahun, Mahasiswi S2).

"Sejak album pertama mereka booming banget di era millenium, gue langsung tahu kalau band ini akan jadi band yang legendaris dan nggak akan pernah ditinggalin penggemarnya di seluruh dunia" (Boby, 29 tahun, Pegawai Negeri Sipil).

Pernyataan di atas hanya fiksi belaka. Namun mungkin bagi kita yang sudah menyaksikan sepak terjang dari Linkin Park, bisa saja pernyataan di atas mewakili apa yang kita rasakan tentang band satu ini.

------------------------

Linkin Park merupakan anekdot dari sebuah nama taman yang bernama Lincoln Park di Los Angeles, Amerika Serikat. Sejak album pertama diluncurkan, Linkin Park merajai musik aliran nu metal dan rock alternative. Bagi masyarakat umum, kehadiran lagu-lagu Linkin Park yang diwarnai dengan perpaduan unsur rap Mike Shinoda, hentakan musik dari disc jockey Joe Hahn/Mr. Hahn,  dan keistimewaan vokal Chester Bennington mampu membius telinga yang mendengarnya.

Kredit khusus kepada sang vokalis Chester Bennington. Seperti yang diketahui, bahwa vokalis sebuah band adalah representasi band itu sendiri. Dan Chester merepresentasikan Linkin Park dengan sangat baik. Siapa yang tidak ingat bahwa Chester melakukan hal luar biasa pada lagu Runaway di album perdana mereka? Di lagu tersebut, Chester membawakannya dengan suara yang serak namun fresh, namun tiba-tiba berubah menjadi scream di pertengahan lagu. 

Atau siapa yang tidak tahu dengan lagu Linkin Park berjudul Numb? Walaupun lirik lagunya menceritakan tentang keputusasaan yang mendalam, Chester membawakannya dengan sangat apik. Suara Chester sendiri meninggi sebanyak dua oktaf memasuki reffrain terakhir. Dan jangan lupa, combo luar biasa yang teridiri dari aransemen musik, rap Mike Shinoda, dan scream Chester di lagu Faint, membuat lagu ini benar-benar menjadi  salah satu lagu Linkin Park yang memorable.

www.reviewjournal.com
www.reviewjournal.com
Tetapi di saat album ketiga berjudul Minutes to Midnight keluar, warna nu metal dari Linkin Park agak sedikit berkurang. Bahkan terdapat lagu-lagu berirama slow seperti Shadow of The Day. Namun ini membuktikan bahwa suara Chester tetap nikmat untuk dinikmati dengan lagu bertemakan romance.

Banyak pihak yang menganggap Linkin Park menuju 'kematian' pada album A Thousand Sun. Namun Linkin Park membuktikan bahwa itu adalah kesalahan. Bahkan Linkin Park tetap menelurkan tiga album setelahnya, dimana puncaknya adalah album studio kesembilan mereka bertajuk One More Light.

Namun sayang, di album One More Light, Linkin Park dikritik karena mereka benar-benar melenceng jauh dari nu metal ataupun rock alternative. Tidak hanya sampai disitu, Linkin Park mengalami peristiwa yang sungguh tragis sesaat setelah album One More Light dirilis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun