Mohon tunggu...
Mardi Sirait
Mardi Sirait Mohon Tunggu... Lainnya - Administer Social Justice

Menulis adalah pengabdian bagi keabadian dan menyuarakan kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Teman Hidup

19 Desember 2022   08:17 Diperbarui: 19 Desember 2022   08:36 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pernah mendengar quote dari seorang bijak, yang menyebut 'jikalau kamu ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri. Tetapi, jika engkau ingin berjalan lebih jauh, berjalanlah bersama dengan orang lain'. Jelasnya, saya memilih untuk berjalan bersama seorang teman hidup dalam menjalani panggilan dan perjalan kehidupan ini. Berjalan bersama tidak pernah mudah, terlebih hidup bersama dengan berbagai hal yang berbeda, bukanlah sesuatu hal yang mudah. Tetapi, dari dasar keyakinan, relasi ini menjadi indah dan sekaligus penuh pergumulan. Tidak ada hal yang lebih indah selain mengasihi dan dikasihi oleh seorang teman hidup. Tidak ada yang lebih baik dari berkomitmen untuk setia bersama dalam suka maupun duka.

Saya termasuk orang yang tidak mudah melabuhkan hati kepada seorang perempuan, merupakan perjalanan panjang yang saya lewati. Juga bukan orang yang mudah yakin dan puas akan pilihan yang saya tetapkan. Kadang  saya yakin, tetapi keyakinan tersebut tidak berujung baik. Kadang saya tidak berkeyakinan baik, tetapi ada pimpinan dan pertanda yang tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan, tapi saya harus taat. Saya bergumul dalam menemukan seorang teman hidup. Mencari seorang wanita yang baik dalam pandangan ku yang terbatas. Mencari seorang teman hidup yang cantik, yang sesuai dengan pertimbangan ku yang dangkal.

Jalan dan pergumulan mencari seorang teman hidup bukanlah jalan yang mudah. Penuh dengan kerumitan ditambah dengan pemikiran, pertimbangan dan perasaan ku yang terbatas. Namun, Semesta sajalah yang memimpin, sehingga saya bisa menemukan sosok teman hidup yang ditetapkan sebelumnya untuk saya. Belajar meyakini penyertaan dan pimpinan Semesta yang tidak bersalah. Hanya jalan dan rencanaNya saja yang baik dan penuh masa depan yang penuh sejahtera.

Akhirnya, saya menemukan dia 'teman hidup ku'. Bersama dia, saya belajar, bergumul dan dibentuk bersama. Atas Semesta yang memimpin, saya dan kekasih ku, menetapkan hati dan keyakinan untuk melangkah Bersama. Berjanji Bersama, berkomitmen hingga akhir menjalani hidup Bersama dalam suka dan duka. Atas pertolongan Sang Pencipta, yang memberikan pertolongan dan penyertaan, saya melangkah bersama. Menjalani jalan panggilan yang ditetapkan-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun