Mohon tunggu...
Mardi Sirait
Mardi Sirait Mohon Tunggu... Lainnya - Administer Social Justice

Menulis adalah pengabdian bagi keabadian dan menyuarakan kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mama: Teman Berbagi dan Teman Doa

5 Oktober 2020   00:32 Diperbarui: 5 Oktober 2020   00:53 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika dikatakan; "Hitunglah berkat Tuhan satu-satu, maka kau akan kagum akan berkat Tuhan", hal itu memang benar adanya. Banyak hal yang perlu disyukuri dalam kondisi terburuk sekalipun, selalu ada hal yang patut disyukuri.


Dalam hal ini, tentang mama sebagai teman berbagi dan teman doa saya.
Selain sebagai orang tua, mama juga menjadi teman berbagi dalam berbagai hal. Sebenarnya, hampir tidak ada bahasan yang kami tidak bahas bersama. Kecuali satu hal, tentang teman hidup (pacar). Dalam berbagai keadaan, beliau menjadi teman cerita saya. Sebaliknya, di waktu yang berbeda mama juga akan bercerita semua hal termasuk 'perintilan'; kondisi pribadi, pelayanan di gereja, pekerjaannya di ladang dan hal lainnya yang dialami.


Dalam hal tersebutlah, 'mama sebagai teman berbagi dan teman doa', merupakan satu hal yang saya syukuri dari banyak hal lainnya.
Di dalam kondisi demikian, apapun yang terjadi kedepan, baik atau tidak, akan tetap saling menguatkan dan mendoakan.

Tidak jarang saya atau mama akan menyanyikan lagu dari Buku Ende untuk menguatkan, sebaliknya yang lain akan mengikuti. Atau bisa juga, yang satunya akan membawakan lagu dari Buku Ende yang lain. Sehingga, pembicaraan tidak habis-habisnya dan waktu satu jam akan tidak akan terasa.

Saya sangat mengasihi, menghormati beliau, dia pasti mengetahuinya. Sebaliknya, kasihnya sebagai seorang ibu dapat saya rasakan, baik dalam kegetiran hati, kesusahan. Hingga, kita akan membaharui keyakinan, pengharapan kita saat cerita bersama.

Di kondisi demikianlah, saya punya ruang untuk menceritakan pergumulan dan perjuangan saya kedepan. Tak jarang saya menyampaikan, "ma, kedepan bakalan tidak akan mudah, kita harus mempersiapkan diri". Beliau memberi dorongan dan doa, meskipun beliau pasti mempunyai harapan lain sebagai seorang ibu kepada anaknya.

Dalam cerita, firman Tuhan menjadi suara yang diperdengarkan dalam pembicaraan untuk saling menguatkan dan meneguhkan. Biasanya, diakhir kita akan tutup dalam doa bersama, kiranya sang Khalik menyertai kami dalam rencana-Nya yang mulia.

Tuhanlah kiranya menjadi tempat perlindungan kita.
Selamat malam, teman-teman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun