Mohon tunggu...
Mardi Sirait
Mardi Sirait Mohon Tunggu... Lainnya - Administer Social Justice

Menulis adalah pengabdian bagi keabadian dan menyuarakan kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tempatkan Impianmu Setinggi Langit

2 Oktober 2020   11:31 Diperbarui: 2 Oktober 2020   11:36 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hal impian yang tinggi, Sukarno berkata: "Gantungkan cita-cita mu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang."

Jika saya ditanya tentang "Apa impian dan cita-cita yang sedang saya gantungkan?", saya akan menjawab: "Saya mengimpikan dan mencita-citakan menjadi wakil rakyat atau pejabat publik yang "mengadministrasi keadilan sosial" bagi orang banyak di negara ini."

Jika ada yang bertanya dalam hati, "Itu bukan-nya kepedean/terlalu percaya diri?", saya jawab sederhana aja, "lah, kan namanya juga impian dan cita-cita, Hhe".

Kalau jadi menteri, saya memilih kementrian sosial, untuk menguras otak mengupayakan sistem jaminan sosial dan kesejahteraan. Atau, menteri luar negeri, karena saya cukup senang mengikuti perkembangan pemerintahan setiap bangsa-bangsa. Mempelajari sejarah, filsafat, politik dan perkembangan kemajuan di tengah dunia.

Cita-cita di atas, sudah di langit tertinggi. Jika diturunkan sedikit, yaa bisa memulai jadi wakil rakyat dan pelayan masyarakat di daerah. Itu tujuan yang sedang saya pikirkan langkah dan strategi-nya.

Dalam buku AHOK "Mengubah Indonesia" menjelaskan dengan memulai dari "show case"/panggung yang kecil, jadi anggota DPRD. Untuk mempertontonkan rekam jejak yang Bersih Transparan Profesional, punya hati melayani rakyat, menolong yang susah dan miskin.

Nah, semua bebas untuk bermimpi sebaik-baiknya, setinggi-tingginya untuk kebergunaan dan kemajuan di tengah orang banyak. Jika impian dan cita-cita itu tidak kesampaian di langit tertinggi, setidaknya kita masi jatuh di antara bintang-bintang itu, yang bercahaya menuntun orang kepada kebenaran yang tetap untuk selamanya.

Kita bebas memiliki impian dan cita-cita kedepan, untuk itulah kita mengupayakannya dalam mengajar kebenaran, mendidik rakyat, menggerakkan. Menyusun konsep, mendaratkan ide pada langkah kedepan.

Bagaimana dengan kamu, apa impian/cita-cita yang kamu gantungkan di langit tertinggi itu?

Tetap "OPTIMIS" akan "HARI DEPAN", teman-teman.

Memikirkan langkah dan strategi yang fundamental menjadi langkah selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun