Literasi dan Meningkatkan Budaya Membaca

"A leader is a reader" - Satu kutipan untuk membuka pengertian dari 'arti pentingnya membaca'. Seorang pemimpin adalah seorang pembaca, dengan mudah hal itu bisa kita dapati dari orang-orang besar dalam sejarah.

Kita tidak bisa memungkiri begitu banyaknya buku-buku yang di baca Bung Hatta dan Bung Karno. Barang siapa yang membaca biografi mereka, akan menemukan banyaknya list buku yang mereka baca dari pemikir-pemikir dunia. Dengan demikian mereka bisa mengkonstruksi dan mendesain bagun tubuh Indonesia. Hingga membuat pergerakan hinga revolusi Indonesia.

Mereka yang membaca filsafatnya Kong Hu Cu, akan menemukan bahwa Kong Hu Cu merupakan sosok yang membaca ajaran-ajaran kuno. Sehingga, pengajarannya dalam filsafat-nya merupakan pemikiran ulang dari pemikiran orang-orang kuno.

Mereka yang mendengar pemaparan Pak Tong (Stephen Tong), seorang pendeta, ia juga seorang komposer, konduktor, seniman, dan arsitek.
Mereka akan menemukan bahwa pak Tong adalah seorang pembaca (sangat). Dari pemikiran barat hingga asia, baik dalam sejarah, seni, politik dan bidang lain beliau baca. Termasuk pemaparan waktu lalu beliau menganjurkan membaca buku besar dari Jean Jacques Rousseau 'The social contract' dan buku Manifesto Marx.

Dan segudang contoh para pemimpin yang juga adalah seorang pembaca.

Melalui membacalah mereka menemukan pemikiran, bijaksana manusia tertinggi dan tajam sepanjang sejarah. Memikirkan ulang alam pemikiran mereka, sehingga mendapatkan wawasan luas dan luas. Terlebih lagi, melalui membaca seseorang akan paham tentang "kebenaran".

"Membaca membuka jendela dunia". Karena itulah #MinatBaca harus selalu digalakkan untuk memajukan pola pikir dan meningkatkan nalar serta pola pikir kritis.

Jadi, tepat untuk menanyakan buku apa yang sedang kamu baca?

"Those that understand shall shine .