Mohon tunggu...
Mardi Rasang
Mardi Rasang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Portal Kehidupan

8 Juni 2023   15:58 Diperbarui: 8 Juni 2023   16:07 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meramu prasa menjadi kata.

Menjadi tenang dipikirkan, menjadi ambisi di rasakan.
Kau dan aku menjadi kita dalam satu genggaman.
Disiksa tak ingin bergerak, kita terus terpincut dengan kelakuanya.
Namun. Dalam hati ingin melawan entah akan menjadi indah atau terbakar?.
Berbicara menjadi kaku di hadapanya.
Kau terus membuat diri merasa terbakar.
Paras mu mengoda, kasih tentang perjalanan mu merasa diri menopang tiap-tiap langkah.

Sampai kapan kau akan bertahan dalam amarah yang tak kunjung tenang?

Aku tak cukup mampu meracik kata untuk membuat mu merasa tenang.

Jangan menikam hati.
Jangan mengobok gunda anak mu sang raja.
Berilah iah secukup madu untuk anak mu menikmati indahnya dunia sepanjang hidupnya!

Ruang sosial kini membutuhkan anak-anak cerdas untuk merubah kebisingang pada ruang tamu.

Meja kotak dengan disuguhkan segelas kopi tak akan menyelesaikanya.
Apabila kita terus menikam mereka dengan kata patah hati, mereka juga akan terus merasa tersiksa dengan kehidupan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun