New Normal di bidang pekerjaan telah lahir semenjak awal abad ke-19 dimana mulai saat itu Manusia hanya jadi satu faktor saja dari seluruh proses aktifitas. Filem klasik Charles Chaplin The Time Machine adalah renungan atas kondisi tersebut.
New normal pendidikan sendiri lahir semenjak adanya transformasi komunikasi karena berkembangnya ilmu pengetahuan. Dimana komunikasi didunia pendidikan bertransformasi 2 tahap dari komunikasi lisan kemudian bertransformasi ke komunikasi tulisan. Komunikasi tulisan bertransformasi ke komunikasi elektronika.
Di era komunikasi elektronika saat ini menjadikan pola hubungan pun berubah, dimana alat-alat audio-visual menjadi penting. Orang-orang bisa menjadi sufi tampa harus berguru ke lembaga-lembaga konvensional seperti sekolah,kampus, dan pesantren saja, tetapi sudah dapat di lakukan dengan berguru disumber anonim seperti radio, televisi, dan internet (baca: kuntowijoyo;2001).
Maka dari itu new normal seharusnya bukan di maknai dengan hidup berdampinganya kita dengan Pandemi, tetapi hidup berdampinganya Imtak (Iman dan Takwa) dengan Iptek (Ilmu pengetahuan dan teknologi) dalam keseharian kita.
*Penulis Mardin Kadir ( Mahasiswa Fisip Prodi Adm. Negara Universitas Dayanu Ikhsanuddun).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H