Mardika Sandra kembali menyuguhkan kisah yang memukau dalam cerpen terbarunya, "Rembulan di Balik Kabut". Cerita ini mengajak pembaca menyelami kehidupan seorang pria muda bernama Arya yang berjuang mencari jati diri dan cinta sejati di tengah kabut misteri yang menyelimuti desanya.
Arya, yang telah lama tinggal di kota besar, terpaksa kembali ke desa kelahirannya setelah menerima kabar duka tentang kematian kakeknya. Di desa itu, ia menemukan jurnal lama yang mengungkapkan rahasia-rahasia kelam keluarganya. Arya harus menghadapi masa lalu yang penuh teka-teki sembari mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menghantuinya.
Mardika menggambarkan setiap adegan dengan begitu detail dan puitis, seolah-olah pembaca turut merasakan setiap emosi yang dialami Arya. Mulai dari ketakutan, kebingungan, hingga kebahagiaan saat ia bertemu dengan Lara, seorang wanita misterius yang menyimpan kunci dari masa lalu keluarganya.
Dengan latar belakang desa yang diselimuti kabut tebal dan suasana malam yang dihiasi cahaya rembulan, "Rembulan di Balik Kabut" menawarkan perpaduan antara romansa, misteri, dan drama kehidupan yang membuat pembaca tidak bisa melepaskan pandangannya dari halaman demi halaman. Setiap plot twist dihadirkan dengan cerdas, menjaga ketegangan dan rasa penasaran hingga akhir cerita.
Mardika Sandra sekali lagi menunjukkan kepiawaiannya dalam merajut cerita yang penuh makna dan emosi. "Rembulan di Balik Kabut" bukan hanya sekadar cerpen, melainkan sebuah perjalanan batin yang mengajarkan kita tentang pentingnya menghadapi masa lalu untuk menemukan diri sejati. Cerpen ini adalah bacaan wajib bagi para pencinta sastra Indonesia yang mencari cerita dengan kedalaman emosional dan alur yang menegangkan.
---
"Rembulan di Balik Kabut"
Arya menatap kabut tebal yang menyelimuti desanya. Kabut yang sama yang selalu membawanya kembali ke kenangan masa kecil. Kali ini, kabut itu terasa lebih mencekam. Setelah bertahun-tahun, ia kembali ke desa ini bukan untuk liburan, melainkan untuk menghadiri pemakaman kakeknya, sosok yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang.
Di tengah tumpukan barang-barang lama di rumah kakeknya, Arya menemukan sebuah jurnal usang. Halaman-halaman nya penuh dengan catatan tangan kakeknya yang rapi, menceritakan kisah-kisah yang tak pernah Arya dengar sebelumnya. Kisah tentang kutukan keluarga, tentang harta karun yang hilang, dan tentang seorang wanita bernama Lara yang entah bagaimana selalu disebut-sebut dalam catatan itu.
Malam itu, di bawah rembulan yang remang-remang tertutup kabut, Arya memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut. Ia pergi ke tempat yang sering disebut dalam jurnal, sebuah danau di tengah hutan yang konon menyimpan banyak misteri. Di sana, ia bertemu dengan seorang wanita muda berambut panjang yang berdiri di tepi danau, seolah menunggunya.
"Namaku Lara," kata wanita itu, suaranya lembut namun penuh misteri. "Aku tahu mengapa kamu di sini, Arya. Dan aku bisa membantumu menemukan jawabannya."