Malang (30/6). Ditengah masa pandemi, Mahasiswa KKN Tematik UM 2020 mengajak Ibu-ibu PKK untuk menanam sayuran dengan menggunakan hidroponik yang dipadukan dengan POC hasil dari produksi Tim KKN Tematik UM 2020. Kegiatan yang bernama HIDROPO(C)NIK (Hidroponik Terpadu POC) berhasil dilaksanakan dengan lancar di Desa Kambingan, Kec. Tumpang, Kab. Malang.Â
Acara yang dimulai dari pukul 08.00 -- 12.00 WIB ini diawali dengan melakukan sosialisasi singkat terkait Hidroponik dan POC yang disertai dengan pembagian leaflet. Media leaflet ini bermanfaat agar peserta dapat menyimak materi yang dibawakan dengan baik. Kemudian dilanjut dengan praktik pembuatan hidroponik dan POC.
Bahan yang dibutuhkan untuk hidroponik cukup mudah ditemukan di dapur yaitu baskom, tisu, botol plastik, serta bahan tambahan dari Tim KKN Tematik UM. Peserta yang merupakan ibu-ibu warga Desa Kambingan tampak antusias saat melaksanakan kegiatan ini. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada Tim KKN Tematik UM terkait proses pembuatan hidroponik dan POC.
Ada banyak jenis hidroponik yang dapat digunakan, tetapi Tim KKN Tematik menggunakan model wick sebagai implementasi penanaman hidroponik. Dalam wawancara setelah kegiatan berakhir, Rif'atul mengungkapkan alasan penggunaan model hidroponik,
"Kami menggunakan model wick. Selain modelnya yang lebih sederhana dibandingkan dengan model hidroponik lainnya, alat bahan yang dibutuhkan juga tidak sulit untuk didapat. Kita bisa menggunakan alat-alat yang ada di dapur seperti baskom, botol plastik, dll. Jadi lebih mudah untuk ibu-ibu dalam menanam." Tuturnya.
Hidroponik dapat ditunjang dengan menggunakan A-B Mix dan POC. A-B Mix atau pupuk racikan merupakan larutan yang dibuat dari bahan-bahan kimia yang diberikan melalui media tanam sebagai nutrisi. Sedangkan POC merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada tanaman  yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sudah tidak dimanfaatkan kembali.
POC yang didapatkan Tim KKN Tematik UM 2020 merupakan hasil produksi sendiri dengan memanfaatkan nasi basi.
"Iya pakai nasi basi, memanfaatkan nasi yang tersisa. Jadi selain murah, nasi mudah didapatkan karena kita orang indonesia yang setiap hari makan nasi." Jawab Karlina Syabania. Dengan adanya kegiatan ini, kedepannya Masyarakat diharapkan mampu mendaur ulang sisa makanan dengan mengalihkan dengan membuat POC untuk kebutuhan nutrisi tanaman Hidroponik.
Pewarta: Amirah Nadiah Vidi Imtinan dan Vega Putri Adiani- Mahasiswa Universitas Negeri Malang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H