Ada banyak instansi di Makassar mempunyai pegawai dari luar Sulawesi. Ada yang berasal dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, bahkan ada yang berasal dari luar Negeri. Â Saya sendiri juga mempunyai teman yang bekerja di salah satu Balai milik pemerintah berasal dari Jawa. Ia sudah bertahun-tahun bekerja di Makassar, sedangkan keluarganya (anak dan istri) berada di Bogor Jawa Barat. Ia harus meningalkan keluarganya untuk melaksanakan tugas negara dan sebagai bekal untuk menunjang masa depan anaknya
. Demi cita-cita seorang anak, orang tua rela meninggalkan dan ditinggalkan oleh anaknya. Sama seperti saya, telah 7 tahun saya meninggalkan orang tua. tapi kampung halaman saya hanya berjarak 4 sampai 5 jam mengendara jalur darat. Berbeda dengan bapak satu anak ini, dengan nama lengkap Bugi Sumirat yang akrab di sapa Kang Bugi karena asli orang Sunda. Harus melewati jalur udara untuk bertemu dengan keluarganya. Â
"Berapa mi itu uangnya habis di'?"
pikir saya karena ia harus naik pesawat Makassar-Jakarta kemudian menendara lewat jalur darat selama kurang lebih 2 jam ke arah bogor.Â
Nah... Kang Bugi adalah salah satu malaikat Jawa yang tinggal di Makassar. Bukan hal mudah memutuskan seperti Kang Bugi. Berjauhan dengan keluarga adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Menjadi seorang bapak yang jauh dari anak dan istrinya akan kehilangan moment-moment penting dalam tumbuh kembang anak.
Hotel ini baru saja berulang tahun yang pertama di Makassar, kehadirannya di Makassar membuat Kota Makassar menjadi salah satu tujuan destinasi internasional. Lokasi yang strategis di pusat kota, The Rinra hotel bertempat di Jl Metro Tanjung Bunga No.2 17, 90112 Makassar. Hotel ini menjadi pusat berfoto "kekinian" Â dengan konsep Sunset Infinity Pool. Pemandangan laut yang begitu indah, menjelang terbenamnya matahari. Momen inilah yang banyak dikunjungi para tamu untuk bersantai dan berfoto.
AXA Financial: AXA Rencanakan Lebih
Tidak dapat di pungkiri lagi dengan semakin canggihnya tekhnologi, semakin cepat kita berpindah tempat dan bahkan dapat berada dimana-mana. seperti halnya Kang Bugi tadi dengan menggunakan transportasi udara Makassar-Jakarta dan jalur darat ke Bogor terasa dekat bahkan mungkin lebih dekat dari jarak kampung saya. Semakin mudahnya akses tidak membuat orang tersebut terhindar dari resiko-resiko. Bahkan resiko ini akan semakin besar. Kita harus merencanakan lebih untuk mengelola risiko kehidupan serta keuangan di masa depan. Mengantisipasi hal tersebut salah satunya adalah dengan memiliki perlindungan jiwa dan perencanaan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.