Mohon tunggu...
Mardianta PA
Mardianta PA Mohon Tunggu... Lainnya - Cybersecurity Enthusiast

Pegiat siber. fokus utama pada keamanan siber dan sistem informasi.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Hacker Politik Lebih Berbahaya daripada Hacker IT

21 Agustus 2024   14:03 Diperbarui: 21 Agustus 2024   18:41 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.dpr.go.id/akd/detail/id/Galeri-Foto-Badan-Legislasi-470

Dalam dunia teknologi, istilah "hacker" merujuk pada individu yang meretas sistem komputer atau jaringan tanpa izin untuk mengeksploitasi kelemahan demi keuntungan pribadi. Namun, di ranah politik, ada "hacker" yang jauh lebih berbahaya---anggota dewan yang menyalahgunakan kekuasaan dan pengaruh mereka bukan untuk melayani rakyat, melainkan untuk kepentingan partai atau diri mereka sendiri. Saya percaya bahwa "hacker politik" ini, yang saya sebut sebagai para peretas demokrasi, jauh lebih merusak daripada hacker IT karena mereka mengancam fondasi masyarakat dan demokrasi.

Hacker IT
Hacker IT adalah individu yang menggunakan keahlian teknis mereka untuk mengakses sistem komputer atau jaringan tanpa izin. Motivasi mereka bervariasi, mulai dari keuntungan finansial melalui pencurian data atau pemerasan (ransomware), hingga pengakuan dan kekuasaan di komunitas online. Dampaknya dapat sangat signifikan, termasuk pencurian data pribadi, kerugian finansial, kerusakan sistem, dan pelanggaran privasi. Meski kerusakan yang ditimbulkan oleh hacker IT serius, biasanya kerusakan ini bisa diperbaiki, meskipun dengan biaya yang tidak sedikit.

Hacker Politik
Di sisi lain, "hacker politik" adalah anggota dewan yang meretas sistem demokrasi untuk kepentingan pribadi atau partai. Mereka tidak menggunakan kode atau perangkat lunak untuk merusak, tetapi kebijakan, lobi, dan pengaruh tersembunyi. Mereka memanipulasi sistem yang seharusnya melayani masyarakat luas untuk menguntungkan segelintir elit. Mereka memanfaatkan posisi mereka untuk:

  • Lobi dan Pengaruh Tersembunyi: Mempengaruhi pembuatan undang-undang atau kebijakan untuk menguntungkan kelompok tertentu, bukan kepentingan publik.
  • Manipulasi Informasi: Menyebarkan disinformasi atau propaganda untuk membentuk opini publik dan melemahkan proses demokrasi.
  • Pengambilan Keputusan Tidak Transparan: Menghindari akuntabilitas publik dengan merahasiakan proses pengambilan keputusan yang penting.

Dampak dari Hacker IT dan Hacker Politik

Dampak dari hacker IT dapat dilihat secara langsung dan cepat---sistem diretas, data dicuri, dan privasi dilanggar. Namun, masyarakat biasanya dapat pulih dari serangan ini melalui peningkatan keamanan siber dan langkah-langkah perbaikan lainnya. Sebaliknya, dampak dari "hacker politik" cenderung lebih sistemik dan merusak dalam jangka panjang. Tindakan mereka mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah, memperdalam kesenjangan sosial, dan melemahkan demokrasi itu sendiri.

Contoh Kasus Hacker IT

  • Serangan Ransomware WannaCry: Serangan ini menginfeksi ratusan ribu komputer di seluruh dunia, termasuk sistem penting seperti rumah sakit, menyebabkan gangguan besar dan kerugian finansial yang signifikan.
  • Peretasan Data Equifax: Data pribadi lebih dari 147 juta orang dicuri, menyoroti kerentanan dalam sistem penyimpanan data dan pentingnya keamanan siber.

Contoh Kasus Hacker Politik

  • Skandal Korupsi: Kasus korupsi yang melibatkan pejabat publik yang menyalahgunakan dana publik untuk memperkaya diri atau kroni mereka, merugikan program sosial dan pembangunan yang penting bagi masyarakat luas.
  • Kebijakan yang Menguntungkan Segelintir Elit: Undang-undang yang disusun untuk memberikan keuntungan pajak kepada perusahaan besar dengan mengorbankan layanan publik atau mendukung monopoli yang merugikan konsumen.

Kasus-kasus ini menunjukkan bagaimana "hacker politik" mengutamakan kepentingan pribadi atau partai di atas kepentingan publik, yang menyebabkan ketidakadilan dan ketidakpercayaan yang meluas.

Dampak Jangka Panjang Hacker Politik

Tindakan "hacker politik" memiliki dampak jangka panjang yang merusak:

  • Erosi Kepercayaan Publik: Korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan mengikis kepercayaan publik terhadap pemerintah dan institusi demokrasi.
  • Ketimpangan Sosial: Kebijakan yang menguntungkan segelintir elit memperluas kesenjangan sosial dan ekonomi, menciptakan ketidaksetaraan dan ketidakstabilan.
  • Kerusakan Institusi Demokrasi: Manipulasi sistem demokrasi melemahkan proses politik, mengurangi partisipasi warga, dan mengancam nilai-nilai demokrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun