Mohon tunggu...
Syah Dianisa
Syah Dianisa Mohon Tunggu... -

BELAJAR DAN BELAJAR UNTUK DAPAT MENULISKANNYA. email ;dianisacaem@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Akibat Konflik Masa Lalu, Pemuda Aceh Susah untuk Diorganisir

4 Maret 2011   06:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:05 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sebagai liaison officer , pengorganisasian merupakan tugas utama khususnya di pengorganisasian pemuda. Digampong organisasi pemuda sudah tidak asing lagi dan yang lebih dikenalnya dengan sebutan organisasi pemuda Gampong, lembaga ku sendiri melakukan kegiatan atau programnya bersama dengan organisasi bukan individu.

Hal yang unik yang sering ditemukan di Gampong ketika kita bertanya mengenai organisasi pastinya tidak lepas dari sruktur organisasi seperti ketua pemuda. Wakil, seketaris dan bendahara. Anehnya kebanyakan yang ada malah hanya ketuanya saja sedangkang pengurus lainya malah tidak jelas sama sekali, tidak jarang malah ada sruktur tapi tidak berfungsi kepengurusannya. Ketua pemuda hanya bertugas dalam hal mengorganisir pemuda lainnya pada saat ada kegiatan kenduri, pesta pernikahan, dan meninggal dunia disana baru terlihat peran dari pemudanya. Dan untuk kegiatan pemudi sendiri sering disatukan dengan kegiatan PKK atau keagamaan seperti wirit yasin. Hanya itu saja kegiatan yang sangat lazim ditemukan di gampong.

Sebelum adanya Jrs hampir sebagian gampong pemuda/i sama sekali tidak ada kegiatan selain kegiatan pokok seperti terlibat di kenduri desa , gotong royong dan yasinan, ada pun kelompok lainya malah tidak berjalan sama sekali. Oleh karena itu kehadiran Lembaga ku dalam menjalankan programnya (mencegah kepengungsian dengan cara pengurangan resiko bencana) merupakan hal baru bagi mereka. Sehingga sangat banyak kendala yang dihadapi seperti tidak jelasnya pengorganisiran di pemuda akibat tidak jelasnya sruktur pemuda sendiri, yang sering kali malah tidak jarang kami melibatkan perangkat untuk memperjelas keberadaan pemudanya, akhirnya memang banyak dari gampong yang membentuk /memperjelas sruktur organisasinya demi program yang akan dijalankan.

Itu juga yang menjadi syarat program (khususnya program pemuda) masuk ke Gampong apabila ada sruktur atau organisasi yang jelas dari pemuda. Tempat berkumpul juga merupakan kendala bagi pemuda ketika mereka mempunyai organisasi tapi mereka tidak mempunyai tempat untuk berkumpul atau istilah di Aceh Rangkang /Balai pemuda. Pembangunan Rangkang/Balai pemuda juga dilakukan lembaga ku disebagian Gampong , atas keinginan pemuda itu sendiri sebagai penunjang aktifitas organisasi pemuda Gampong.

Kepercayaan yang bisa membuat semua hal bisa berjalan dengan baik, awalnya cukup susah memberikan kepercayaan kepada organisasi baru untuk melakukan semua program yang ingin dijalankan, dan pastinya pemuda juga akan enggan untuk mau menjalankan program dengan lembaga baru yang dia kenal, hanya karena ada penghargaan mereka mau menjalankan semua kegiatan selebihnya semua kegiatan juga akan berakhir setelah lembaga itu sendiri keluar dari Gampong mereka.

Bagi saya sendiri kadang kala apa yang menjadi rencana atau program yang akan dijalankan belum tentu dapat berjalan sesuai yang diharapkan, suatu perubahan yang dilakukan pastinya akan menimbulkan masalah.

Hampir semua gampong dampingan dari lembaga tempat aku bekerja ,yang mempunyai organisasi yang keadaanyan memang sangat memprihatinkan, untuk itu juga bagi lembaga yang ingin melakukan kegiatan di masyarkat atau pemuda baiknya melihat kondisi-kondisi ini dengan bijak agar semua program yang dijalankan dapat berjalan dengan baik meskipun tanpa adanya lembaga tersebut nantinya. Tidak menimbulkan ketergantungan melainkan kemandirian bagi organisasi mereka dan harapanya memang memberikan kepercayaan penuh kepada mereka itu sudah cukup untuk memulai perbaikan dalam organisasi pemuda disamping memberikan pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan.

Melihat potensi dan sumber -sumber yang ada juga sebenarnya memang sangat menentukan masa depan organisasi dimana nantinya akan menimbulkan kemandirian mereka dalam melanjutkan segala kegiatan dan pengembangan yang telah dilakukan. Ini juga salah satu tugas pendamping yang mau membuka wawasan pemuda dengan mengenalkan atau mengali potensi-potensi yang mereka miliki maupun yang ada dilingkungan tempat tinggalnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun