Mardian Chandra. “Melangkah Bersama Membangun Bangsa”, sebuah kalimat yang jika diucapkan menimbulkan berbagai perspektif atau pendapat yang berbeda-beda dari setiap individu. Dalam hal ini berdasarkan dua mahasiswa yang saya wawancarai mengenai kalimat tersebut menjawab bahwa “perjuangan” lah kata yang langsung terbesit dalam pikiran mereka. Perjuangan yang membawa kehidupan atau keadaan yang lebih baik, sambung temannya satu lagi. Ini merupakan awalan yang saya sampaikan berdasarkan hal yang terpikirkan oleh orang awam mengenai kalimat tersebut. Dan menurut saya sendiri kalimat tersebut mencerminkan sebuah pergerakan yang kental.
Pergerakan yang kental identik dengan seorang pemuda. Mengapa ? Karena pemuda saat ini masih memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk melakukan rotasi pergerakan bangsa ini. Bukti yang paling nyata adalah dimana pemuda turun ke jalanan untuk menggulingkan roda kepemimpinan suatu rezim. Hal tersebut tidak bisa terjadi jika pemuda tidak memiliki faktor yang telah disebutkan diatas. Mungkin bisa kita sempitkan lagi makna dari pemuda ini dengan mahasiswa, yang sejatinya saat ini posisinya berada di “center” atau sebagai penyambung lidah masyarakat terhadap pemerintah dalam suatu bangsa.
Berbicara mengenai suatu bangsa, ini merupakan hal yang universal dimata dunia. Bangsa merupakan sekelompok manusia yang memiliki persamaan karakter atau perangai yang timbul karena persamaan nasib dan pengalaman sejarah budaya yang tumbuh dan berkembang bersama bangsa tersebut (Otto, 1996). Dari pengertian yang dikemukakan oleh seorang ahli tersebut bisa kita ambil suatu pelajaran bahwa bangsa adalah manusia yang bersama-sama untuk mewujudkan suatu tujuan tertentu untuk kepentingan bersama pula.
Tujuan yang ingin dicapai tentu bukanlah suatu hal yang mudah untuk menggapainya. Dibutuhkan perjuangan yang sulit dan berliku-liku dalam mencapai tujuan tersebut. Maka dari itu, dibutuhkan sebuah langkah nyata dalam mewujudkannya.
Melangkah bersama-sama adalah salah satu hal yang mungkin sangat ampuh dalam mewujudkan sebuah tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Langkah inipun bukan hanya sekedar melangkah, dibutuhkan juga suatu kekonsistenan dan keikhlasan dalam melakukannya agar hal yang sudah dikerjakan tidak terbuang dengan percuma.
“SATU LANGKAH OLEH SERATUS ORANG JAUH LEBIH BAIK DARIPADA SERATUS LANGKAH OLEH SATU ORANG”. Sebuah kata yang berasal dari Koichi Tsukamoto yang sungguh membuat kita termotivasi dan memberikan suatu inspirasi. Karena benar sejatinya melangkah bersama adalah hal yang akan membuat suatu pekerjaan terselesaikan dengan cepat dan membuat waktu menjadi efisien.
Sebuah langkah bersamapun dibutuhkan suatu sikap yang harus dimilki setiap individu yakni sifat memimpin dan siap dipimpin. berdasarkan Hadits Abdullah bin Umar ra. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda: “setiap kamu adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya”. Hadist tersebut sudah sanagt jelas menerangkan bahwa kita adalah pemimpin setidaknya untuk diri kita sendiri. Dalam memimpin pun individu harus memilki sikap siap dipimpin karena sejatinya dia bukanlah siapa-siapa dimata Allah.
Ketika individu yang akan melangkah bersama sudah memiliki sikap sepertin ini, percayaalh tujuannya untuk membangun sebuah bangsa akan tercapai. Dalam hal ini membangun sebuah bangsa tidak boleh disempitkan dalam arti politik atau hanya pemuda saja. Membangun bangsa seperti ini dibutuhkan seluruh komponen bangsa untuk mewujudkannya. Bukan hanya dalam politik saja, dalam berbagai bidangpun contohnya pendidikan, kesehatan, dan lain-lain juga merupakan sebuah usaha membangun bangsa.
Oleh karena itu, dibutuhkan seluruh komponen bangsa dalam mewujudkan suatau tujan atau membangun sebuah bangsa. Juga, kita sebagai pemuda Indonesia sejatinya sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa karena kita masih memiliki semangat juang yang tinggi. Mari kita melangkah bersama membangun bagsa agar terwujud bangsa yang aman dan sejahtera.
(created in IDB2 lt.5 at 16th April 2015 12.00 a.m)
DAFTAR PUSTAKA
Anonim . 2014. Pengertian Bangsa. 11 Juli 2014 08.34WIB[Online]. Tersedia: http://www.zonasiswa.com/2014/07/pengertian-bangsa.html. Kamis, 16 April 2015 .
Baqi, Muhammad Fuad Abdul. 1993. Al-Lu’lu Wal Marjan. Al-Ridha : Semarang. Hal 562-563
Clemmer, Jim dan Barry Sheehy. 1992. Firing on All Cylinders. - . Hal 199
