Peran Bahasa dalam mempertahankan Identitas Budaya di Era Globalisasi yang semakin berkembang pesat, batas antara negara, budaya, dan bahasa semakin kabur. Globalisasi telah membuka akses terhadap informasi dan kebudayaan asing dengan begitu mudah melalui teknologi dan media sosial. Disatu sisi hal ini membawa banyak manfaat seperti pertukaran pengetahuan, pemahaman antar bangsa, hingga perkembangan ekonomi. Namun hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap eksistensi dan kelestarian identitas budaya, termasuk bahasa.
Bahasa adalah cermin budaya, cara suatu masyarakat berbicara mencerminkan bagaimana mereka berfikir dan memandang dunia. Namun dalam era globalisasi, bahasa - bahasa lokal, termasuk bahasa indonesia, menghadapi tantangan besar. Bahasa asing terutama bahasa inggris, semakin mendominasi berbaai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga hiburan. Banyak anak muda yang lebih nyaman menggunakan bahasa asing, baik di dunia maya maupun di kehidupan sehari hari. Hal ini tentu menjadi ancaman bagi kelestarian bahasa indonesia dan bahasa - bahasa daerah.
Meski demikian, penting untuk diingat bahwa bahasa bukan sekedar alat komunikasi, melainkan identitas yang memperkuat jati diri bangsa. Mengabaikan bahasa lokal berarti mengabaikan sejarah dan warisan budaya yang menyertainya. Oleh karena itu, kita harus mendorong penggunaan bahasa indonesia secara aktif, terutama di ranah formal, dan mendukung pelestarian bahasa daerah yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman.
Pendidikan memiliki peran vital dalam menjaga keberlangsungan bahasa. Kurikulum yang menekankan pentingnya bahasa dan sastra indonesia, serta memperkenalkan bahasa daerah sebagai bagian dari pelajaran wajib, merupakan langkah yang patut di apresiasi. Disamping itu, media massa juga bisa berperan penting dalam mempromosikan bahasa indonesia dan budaya lokal melalui konten yang bermutu dan menarik. Menguasai bahasa asing, seperti bahasa inggris adalah keterampilan yang penting di dunia yang semakin global. Namun hal ini tidak boleh mengorbankan identitas budaya kita. Kita bisa menjadi bangsa yang terbuka tanpa melupakan akar budaya kita sendiri.
Keanekaragaman bahasa adalah bagian dari kekayaan intelektual umat manusia, yang jika hilang tidak akan menghapus identitas suatu bangsa, tetapi juga memiskinkan khazanah peradaban global. Akhirnya di tengah arus globalisasi yang tak terhindarkan, bahasa tetap menjadi benteng utama dalam mempertahankan identitas budaya kita. Ini adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat, maupun generasi muda, untuk tetap bangga menggunakan bahasa indonesia dan melestarikan bahasa daerah. Globalisasi bukan berarti kita harus kehilangan jati diri, tetapi bagimana kita bisa beradaptasi sambil tetap bangga pada indentitas budaya yang kita miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H