Di sini aku berdiri
Mewakili pemuda pemudi yang untung
Mengenakan almamater agung
Panggil kami : mahasiswa
Generasi penerus nan lurus
Siap mengabdi dan mengurus
Demi kebangkitan kampus
Menyokong pimpinan baru yang lulus
Dari teka-teki kuasa yang tak boleh pupus
Ah, sebatas itu?
Tidak!
Aku berdiri di sini
Mewakili pemuda pemudi yang kurang beruntung
Tanpa almamater, tanpa rektor, tanpa dosen
Di keganasan luar sana mengumpulkan sen-sen
Berpeluh tegar merebut rupiah di ujung tiang keadilan
Kadang diupah, kadang hanya mendapat pongah
Melirik ke sini! Ya, ke sini!
Gedung mewah, orang-orang sah berijazah
Yang semoga tau diuntung berjas dan ber-almamater gagah
Sedangkan mereka hanya mampu menitip amanah
Berbisik risih di sela desah-desah lelah
“Banggalah! Berbanggalah!
Selama yang berbangga itu juga membanggakan
Hamba-hamba yang awam dibanggakan!
Tersenyumlah! Tersenyumlah dengan sumringah!
Selama senyuman yang terpancar dari muka yangmahir tersenyum
Juga melukis senyum di wajah hamba-hamba yang awam senyuman!”
Wahai pemuda-pemudi terpelajar
Waras dan segeralah tersadar
Indonesia tak butuh toga-toga
Tapi, fakta pengabdian!
Dan,
Di sini aku berdiri
Menahan malu dan sipu
Yogyakarta, 28 Mei 2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H