[caption caption="Max Caulfied, tokoh utama Life is Strange. (Sumber: playstation.com dan hak cipta: Dontnod Entertainment)"][/caption]
Dor!
Suara tembakan itu terdengar menggaung dari dalam kamar mandi siswi. Pemuda itu menembak mati gadis berambut biru yang bertikai dengannya. Sang pemuda panik sementara darah si gadis membasahi lantai. Dari sudut bilik Max melihat semuanya. Padahal ia baru saja mengambil foto seekor kupu-kupu yang tidak sengaja masuk ke dalam kamar mandi.
Tiba-tiba saja ia kembali ke dalam ruangan kelas yang baru saja ditinggalkannya. Pak Jefferson, guru fotografi sekolahnya, dengan gaya santai menjelaskan seluk beluk fotografi menggunakan kata-kata persis seperti yang baru didengarnya beberapa saat sebelum penembakan. Max menyadari, entah bagaimana, ia kembali ke masa lalu beberapa menit sebelum kejadian mengerikan di toilet itu terjadi. Max dapat memutar kembali waktu! Dan kini ia akan menyelamatkan gadis itu.
Itulah sepenggal kisah yang menjadi awal mula cerita pada game Life is Strange. Life is Strange adalah game petualangan episodik produksi Dontnod Entertainment dengan Square Enix sebagai penerbitnya. Game ini terdiri dari lima episode yang dikeluarkan sejak 30 Januari 2015 hingga 20 Oktober 2015. Game ini cocok bagi kalian yang gemar dengan game yang tidak sekedar permainan namun juga menyajikan cerita yang bermakna. Gameplay dan puzzlenya yang sederhana tidak terlalu menyulitkan sehingga pemain dapat menyelesaikan permainan dengan mudah. Pilihan dialog yang beragam dan pengaruhnya membuat game ini memiliki replayability value yang bagus.
Sebagai sang protagonist, Maxine “Max” Caulfield, pemain akan menjelajahi lingkungan SMA Blackwell Academy dan kota Arcadia Bay. Pemain juga akan berinteraksi dengan beragam karakter seperti sesama pelajar dan penduduk kota. Interaksi dengan karakter ini dibumbui dengan pilihan dialog yang dapat mempengaruhi jalan cerita dari game. Sebagai contoh, kita dapat memilih untuk bersikap baik dengan geng siswi “gaul” dan mendapatkan bantuan atau bersikap menyebalkan sehingga kita akan disulitkan. Pilihan-pilihan yang terkadang sederhana namun beragam ini menjadi fokus utama dari game yang pada akhirnya akan membentuk jalinan cerita dan nasib Max pada akhirnya.
[caption caption="Suasana di Blackwell Academy. Sumber: In-game screenshot Life is Strange. Dontnod Entertainment"]
Cerita game yang berfokus pada remaja mengajak para pemain untuk tidak sekedar bermain tapi juga melihat masalah-masalah yang kerap dihadapi para remaja. Diantaranya adalah bullying yang senantiasa menghantui siswa-siswi bahkan di Indonesia, pemakaian narkoba dikalangan remaja hingga masalah LGBT yang saat ini juga sedang heboh. Ada pula isu-isu lain yang condong sebagai isu lokal di Amerika seperti pengawasan dan keamanan karena settingnya di Oregon, Amerika Serikat.
Fokus lainnya adalah kemampuan ajaib Max untuk memutar balik waktu sehingga para pemain dapat mengulang pilihan yang telah mereka ambil. Dengan memutar balik, Max dapat berdialog dengan informasi baru yang didapat sebelum waktu dibalikkan. Selain dialog, Max juga dapat memanfaatkan kemampuannya untuk mencegah suatu kejadian seperti mencegah bola mengenai kepala temannya. Selain itu, Max juga dapat menggunakannya untuk memasuki ruangan terkunci dengan memutar waktu setelah mendobrak masuk.
[caption caption="Max memutar balik waktu dalam Life is Strange. Sumber: in-game screenshot Life is Strange. Dontnod Entertainment"]
Meskipun kemampuan Max tidak pernah dapat dijelaskan sepenuhnya, namun game ini membuat kita bertanya, “apakah semuanya akan jauh lebih baik jika kita dapat mengulang kembali waktu?”. Apabila Max memutar balik waktu dan mengubah masa lalu apakah masa depan akan lebih baik? Atau mungkin masa depan yang lebih buruk yang akan menemui Max?