Mohon tunggu...
Mardety Mardinsyah
Mardety Mardinsyah Mohon Tunggu... Freelancer - Pendidik yang tak pernah berhenti menunaikan tugas untuk mendidik bangsa

Antara Kursi dan Kapital, antara Modal dan Moral ? haruskah memilih (Tenaga Ahli Anggota DPR RI)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perempuan dalam "Bumi Manusia"

14 September 2019   13:23 Diperbarui: 14 September 2019   13:43 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Annelies diperkosa oleh abang kandungnya  Robert Mellema dan dia tidak bisa mengadu pada siapapun ,termasuk pada mamanya, untuk menjaga nama keluarga.    

Bisa diakui, sampai kini banyak perempuan menjadi korban perkosaan. Bamyaak terjadi perkosaan terhadap perempuan yang dilakukan  oleh anggota keluarga dan perkosaan oleh para penjahat seksual. Korban perkosaan sering diam, kepedihan ditanggung sendiri. 

Juga sering kita mendengar berita yang memprihatinkan, Perdagangan perempuan.  Perdagangan ini dapat terjadi di dalam negara maupun antar negara untuk tujuan prostitusi ataupun eksploitasi seksual. 

Membaca ulang " Bumi Manusia ", bisa diakui bahwa sejarah perempuan adalah sejarah penindasan.  Sampai kini, masih banyak aturan-aturan sosial, politik dan budaya yang tidak adil terhadap perempuan. Kehidupan perempuan dari kecil sudah digiring ke-arah peran domestik. Dibentuk pemikiran dengan ajaran bahwa  berkeluarga lebih penting dari cita-cita untuk berkarir.  Padahal memiliki keluarga berbeda bahagianya dengan memiliki karir.  Perempuan zaman now, perlu keluarga dan perlu karir. Bila perempuan punya kompetensi baik ilmu maupun skill, perempuan tidak mudah diremehkan dan kejahatan seksual terhadap perempuan bisa diminimalisir. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun