Disusun Oleh: Mahasiswa Pendidikan Geografi C/23
Mardella Sarifa, Neha Damora Siregar, Anggi Pristi Damai Siregar, Nazwa Khairani
Dosen Pengampu: Dr. Meilinda Suriani Harefa, S.Pd., M.Si
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Kerupuk jeruju adalah makanan ringan yang terbuat dari daun jeruju, sejenis tanaman mangrove. Kerupuk ini berasal dari Desa Sei Nagalawan Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Indonesia. Proses pembuatan kerupuk jeruju melibatkan pengambilan daun jeruju dari hutan mangrove, yang kemudian dicuci, dihaluskan, dan dicampur dengan bahan lain seperti tapioka sebelum digoreng hingga renyah.Â
Kerupuk jeruju memiliki rasa yang gurih dan ringan, tanpa aroma pekat yang sering ditemukan pada makanan berbahan baku laut. Kerupuk ini juga menjadi oleh-oleh khas bagi pengunjung hutan mangrove di daerah tersebut, meskipun pemasaran produk ini masih terbatas pada tingkat lokal.
"Mengapa dengan cita rasa yang khas dan bahan baku yang unik, kerupuk jeruju belum menjadi primadona di dunia kuliner?"
Kerupuk jeruju belum viral karena beberapa alasan. Yang pertama, masyarakat modern cenderung lebih tertarik dengan makanan ringan yang mudah ditemukan dan memiliki label 'modern' atau 'trendy' pada saat ini. Hal ini membuat kerupuk jeruju, tersembunyi di balik bayang-bayang makanan ringan modern. Yang kedua, kurangnya promosi dan pemasaran yang efektif untuk produk ini, Kerupuk jeruju mungkin tidak viral karena beberapa alasan, seperti kurangnya promosi di media sosial, atau belum ada inovasi dalam cara penyajian dan pemasaranya. Selain itu, produk makanan yang sudah terkenal atau populer sering kali menggeser perhatian publik.
"Mungkin yang membuat produk ini tidak viral karena kemasan yang kurang menarik, dan pengetahuan Masyarakat yang kurang tentang produk mangrove ini" Ujar ibu Lastri.