Mohon tunggu...
Eri pranata
Eri pranata Mohon Tunggu... Buruh - Pengarang

Seorang yang selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Menuju Pemilu 2024, Anak Muda Perlu Belajar Filsafat Stoikisme

3 November 2023   09:42 Diperbarui: 3 November 2023   10:31 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita tahu daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024 sebesar 204.807.222 jiwa. Dari jumlah itu, 55 persen lebih diantaranya merupakan pemilih muda.untuk itu dalam menghadapi pemilu 2024, belajar Stoikisme dapat menjadi nilai tambah bagi anak muda. Stoikisme adalah mazhab filsafat yang didasarkan pada pengendalian emosi, pemikiran rasional, dan penerimaan terhadap takdir.ada beberapa alasan mengapa belajar stoikisme dapat bermanfaat dalam menghadapi pemilu 2024.

Pertama Mengendalikan emosi, Pemilu seringkali memicu emosi yang tinggi, seperti kemarahan, kesedihan, atau kegembiraan berlebihan. Belajar Stoikisme dapat membantu  anak muda untuk mengendalikan emosi-emosi tersebut, sehingga kita dapat tetap tenang dan rasional dalam menghadapi situasi politik yang intens.

Kedua Menjaga keseimbangan mental, Stoikisme mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan mental dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat dan tidak dapat dikendalikan. Dalam konteks pemilu, ada banyak aspek yang berada di luar kendali kita, seperti hasil pemilu atau tindakan politik tertentu. Dengan belajar Stoikisme, anak muda dapat belajar untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti partisipasi aktif dalam pemilihan atau edukasi politik.

Ketiga Pemikiran rasional,Stoikisme mendorong pemikiran rasional dan logis. Anak muda yang memiliki pemahaman Stoikisme akan mampu melihat masalah politik dari sudut pandang yang obyektif, serta mempertimbangkan seluruh argumen dan fakta yang ada sebelum membuat keputusan politik. Hal ini dapat membantu kita dalam mengambil keputusan yang baik dan mendukung partai atau kandidat yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita inginkan.

Empat Penerimaan terhadap takdir,Stoikisme mengajarkan penerimaan terhadap takdir atau hal-hal yang di luar kendali kita. Dalam konteks pemilu, hasil akhir pemilihan mungkin tidak sesuai dengan harapan atau keinginan kita. Belajar Stoikisme akan membantu anak muda untuk menerima keputusan mayoritas dan berfokus pada hal-hal yang dapat kits kendalikan dalam lingkup kehidupan kita.

Dalam menjalankan prinsip-prinsip Stoikisme, anak muda akan menjadi individu yang lebih tenang, rasional, dan terlibat dalam proses politik. Namun, penting juga untuk dicatat bahwa belajar Stoikisme tidak berarti anak muda harus netral atau apatis terhadap politik. Pemahaman Stoikisme dapat membantu kita dalam mengambil keputusan politik yang bijaksana dan berperan aktif dalam perubahan yang kita inginkan.

Eri pranata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun