Mohon tunggu...
Eri pranata
Eri pranata Mohon Tunggu... Buruh - Pengarang

Seorang yang selalu belajar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Alasan PDIP Begitu Kuat

29 September 2023   23:50 Diperbarui: 30 September 2023   00:15 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari belakang saya melalukan kajian  terhadap partai demokrasi indonesia perjuangan atau disingkat (PDIP) .PDIP adalah partai yang paling banyak dikritik, dihina dan bahkan dijadikan bahan ejekekan hampir di semua media sosial tapi partai yang diketuai Megawati soekarno putri ini tetap konsisten berada di tiga teratas partai pemenang pemilu.

Setelah saya mencari tahu mengumpulkan referensi dari berbagai sumber dan mengorek sejarah partai ini saya mendapatkan ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa Partai PDIP Perjuangan begitu kuat dan selalu masuk dalam tiga besar partai pemenang dalam pemilu, meskipun sering dikritik dan diejek di media sosial

Pertama ,basis massa yang kuat,PDIP memiliki basis massa yang kuat dan militan, terutama dari kalangan buruh, petani, dan masyarakat pinggiran yang dirangkul oleh PDIP sejak masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.kebanyakan para pemilih PDIP adalah mayoritas buruh,nelayan dan petani ,mereka tidak terlibat aktif di media sosial sehingga tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi.Di lihat dari para pemilihnya ,PDIP dijuluki partainya wong cilik atau partainya orang kecil.terlebih lagi partai ini mengantarkan Joko widodo seorang yang bukan siapa siapa ,seorang yang biasa biasa saja dari rakyat kecil menjadi seorang presiden.Basis massa yang kuat ini memberikan dukungan yang signifikan dalam pemenangan pemilu.

Kedua, rekam jejak politik ,Partai ini memiliki rekam jejak politik yang panjang dan kuat, Di masa Orde baru PDIP  merupakan partai oposisi yang cukup berani mengkritik pemerintah. Partai-partai oposisi, termasuk PDIP, sering kali dihadapkan pada tekanan politik dan pengawasan ketat dari pemerintah, terutama dari aparatur keamanan.

Megawati Soekarnoputri, sebagai salah satu tokoh utama PDIP, sering mengalami intimidasi dan penindasan selama masa Orde Baru. Dia bahkan dipecat dari jabatannya sebagai Ibu Kota Jakarta karena aksinya yang dianggap melawan pemerintah. PDIP juga menjadi korban penghadangan, perusakan markas partai, dan penghalangan kegiatan politiknya.

Namun, meskipun mendapatkan tekanan dan intimidasi, PDIP berhasil mempertahankan basis massa dan pengaruh politiknya di tengah situasi represif yang ada. Ketakutan dan ketidakpercayaan pemerintah Orde Baru terhadap PDIP dan oposisi lainnya adalah cerminan dari kekuatan dan peranan politik mereka.

Pada akhirnya, setelah runtuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998, PDIP semakin berkembang dan akhirnya Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai presiden pada tahun 2001-2004. Hal ini menunjukkan bahwa perlawanan dan perjuangan PDIP di masa lalu membawa dampak positif pada perkembangan dan keberhasilan partai ini di kemudian hari. terbukti dengan kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai presiden pada tahun 2001-2004. Sebagai partai dengan banyak pengalaman politik, PDIP lebih mudah membangun kredibilitas dan kepercayaan di mata pemilih.

Ketiga,Organisasi partai yang kuat, PDIP memiliki struktur organisasi yang kuat dan jaringan yang luas di seluruh Indonesia. Hal ini membantu PDIP dalam melakukan kampanye yang efektif dan berhasil dalam mencapai dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.

Keempat,Strategi politik yang adaptif,PDIP memiliki kemampuan untuk mengadaptasi keadaan politik yang berubah-ubah. Mereka dapat mengidentifikasi isu-isu yang relevan dengan pemilih dan mengambil langkah-langkah strategis yang sesuai untuk mendapatkan dukungan. Selain itu, PDIP juga berhasil menjalin koalisi dengan beberapa partai politik untuk memperkuat posisinya dalam pemilu.

Terakhir,Popularitas pemimpin,Megawati Soekarnoputri masih memiliki popularitas yang kuat di kalangan pemilih, terutama di basis massa PDIP. Kecharismatikannya dan identifikasinya sebagai putri presiden pertama Indonesia, Soekarno, masih menjadi daya tarik bagi pemilih.

Meskipun seringkali mendapatkan hinaan dan kritik di media sosial, faktor-faktor di atas menjelaskan mengapa PDIP tetap kuat dan mampu meraih pemilih dalam pemilu. Namun, ini adalah penjelasan umum yang saya kaji dan tentu saja ada juga faktor-faktor lain yang berkontribusi pada kekuatan partai ini.

Penulis,Eri pranata

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun