Sadarkah kita bahwa beberapa tahun belakangan ini jarang terlihat lebah dan kupu-kupu? Perlu diketahui bersama bahwa populasi serangga-serangga penyerbuk (pollinator) sedang mengalami penurunan dan parahnya perubahan iklim membuat kondisi semakin buruk.
Sementara itu, semua tanaman dalam proses pertumbuhan seringkali bergantung pada polinator kecil ini. Penurunan populasi polinator yang cepat, percaya atau tidak mengancam ketahanan pangan.
Lantas, bagaimana perubahan iklim punya dampak terhadap populasi pollinator, dan apa yang bisa kita lakukan untuk melindungi spesies yang terancam punah ini?
Penyerbuk : Si Mungil Penjaga Sistem Pangan dan Lingkungan
Dunia tanpa serangga pollinator seperti lebah dan kupu-kupu, menyebabkan terganggunya keseimbangan ekologi teristimewa dalam proses penyerbukan tanaman.Â
Bahayanya, jika terus terjadi demikian, ancaman ketahanan pangan akan semakin nyata, karena penyerbuk adalah kunci utama bagi banyak hasil tanaman.
FAO menyebutkan tiga perempat dari semua tanaman di dunia bergantung pada serangga pollinator. Penyerbukan itu proses berpindahnya benang sari ke kepala putik pada bunga yang menyebabkan terjadi regenerasi tanaman.
Sederhananya, supaya bisa mendapatkan tanaman baru, pernyerbukan itu jembatan menyatukan sel jantan (benang sari) dan sel betina (kepala putik).Â