Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Awas Kematian Mendadak: Waspadai Sambaran Petir!

11 Februari 2024   16:38 Diperbarui: 11 Februari 2024   16:44 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petir, fenomena alam yang memukau tetapi sangat berbahaya, telah menginspirasi manusia sepanjang sejarah. Di balik keindahannya, terdapat potensi bahaya serius yang perlu diwaspadai.

Petir terjadi ketika muatan listrik terkumpul di awan dan dilepaskan dalam bentuk kilatan cahaya yang mempesona, petir juga dapat membawa bahaya serius seperti kerusakan properti, luka serius, bahkan kematian.

Saat berada di lapangan terbuka seperti lapangan, taman luas, atau lapangan lainnya, kita terekspos pada risiko tinggi tersambar petir.

Faktor-faktor seperti ketinggian, keberadaan benda logam, dan kurangnya tempat perlindungan meningkatkan potensi bahaya saat petir.

Bahaya Tersambar Petir

Ketika petir menyambar, energi yang dilepaskan dapat menyebabkan berbagai bahaya serius, termasuk:

Luka Bakar: Energi listrik yang kuat dari petir dapat menghasilkan suhu yang sangat tinggi, cukup untuk membakar kulit. Luka bakar sambaran petir sering kali parah bahkan menyebabkan kerusakan jaringan yang luas.

Kerusakan Jaringan: Ketika petir mengalir melalui tubuh, energi listriknya dapat merusak sel-sel dan jaringan, mengakibatkan luka dalam dan perdarahan internal. Kerusakan jaringan ini dapat memengaruhi berbagai organ dan sistem dalam tubuh, menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.

Potensi Kematian: Sambaran petir dapat mengganggu sistem saraf dan bahayanya menyebabkan gagal jantung dan kematian mendadak.

Efek Jangka Panjang: Orang yang telah tersambar petir dapat mengalami berbagai masalah kesehatan jangka panjang, termasuk gangguan saraf, gangguan pendengaran, dan bahkan kerusakan otak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun