Mohon tunggu...
Marcko Ferdian
Marcko Ferdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Love what you have || Kompasianer pemula

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Marine Protection dalam G20, Langkah Tepat Kemen LHK dan KKP

8 Mei 2022   14:34 Diperbarui: 9 Mei 2022   09:26 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah perlindungan terhadap laut, teristimewa laut lepas selalu menjadi isu belakangan setelah perlindungan daratan (teresterial) padahal laut membentuk hampir 45% dari planet bumi.

Masalah laut sudah seharusnya diperhatikan sebab secara historis Indonesia punya sejarah panjang tentang laut sebelum terbentuk negara sekarang ini. Selain itu Indonesia juga memiliki ZEE terbesar ke-6 di dunia, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa.

Karena merupakan masa depan bangsa, sudah sepantasnya dijaga dan dilestarikan oleh kita semua, termasuk juga pemerintah yang punya kewenangan terhadap regulasi dan kebijakan.

Mengapa perlindungan laut ini sangat penting bagi Indonesia ?

Setidaknya ada 2 masalah penting tentang isu perlindungan laut yaitu masalah keamanan dan perubahan iklim.

Infografis Dugaan Perbudakan ABK WNI/Sumber : www.liputan6.com
Infografis Dugaan Perbudakan ABK WNI/Sumber : www.liputan6.com

Keamanan Laut

Ancaman keamanan laut datang dari illegal fishing oleh kapal-kapal asing. Contoh yang sering kita lihat bagaimana kapal-kapal asing Vietnam, Thailand selalu masuk dan mencuri ikan di wilayah laut Indonesia. 

Belum lagi konflik kepentingan di Natuna yang sering membuat Indonesia geram terhadap sikap Tiongkok karena suka menerobos wilayah Indonesia dengan sikap arogan.

Masalah keamanan laut lainnya adalah mengenai pekerja migran laut. Sejauh mana perlindungan negara terhadap WNI yang bekerja pada kapal-kapal Taiwan atau Tiongkok misalnya. Kasus dugaan kerja paksa, dan kekerasan yang dialami pekerja migran laut beberapa kali terjadi. 

WNI sering terjebak dalam perbudakan modern pada kapal-kapal yang mempekerjakan mereka sehingga sudah sepatutnya nasib mereka juga menjadi perhatian negara.

Permasalahan lainnya yang masih berkaitan dengan keamanan laut adalah perlindungan dan pemberdayaan terhadap nelayan kecil. 

Umumnya yang terlihat adalah pemerintah melalui daerah hanya fokus terhadap pengadaan sarana penunjang tanpa pendampingan dan pemberdayaan terhadap mereka.

G20 Indonesia 2022/Sumber : img.antaranews.com
G20 Indonesia 2022/Sumber : img.antaranews.com

Jadi seolah-olah untuk mengejar realisasi anggaran, proyek pengadaan bantuan berupa mesin atau kapal kecil diberikan pada kelompok-kelompok nelayan sedangkan pendampingan untuk pemberdayaan sering abai, sehingga nelayan hanya berfokus pada tangkapan dan kemudian dijual tanpa mendiversifikasi hasil menjadi olahan-olahan lain yang bisa meningkatkan ekonomi nelayan sendiri.

Infografis Cemaran Plastik di Laut/Lahza Taya Agnieszka /Sumber: lpmdinamika.co
Infografis Cemaran Plastik di Laut/Lahza Taya Agnieszka /Sumber: lpmdinamika.co

Perubahan Iklim dan Dampaknya Bagi Laut

Perubahan iklim bukan hanya isu semata, sekalipun mungkin ada perdebatan, tetapi tidak bisa dipungkiri dampak perubahan iklim sudah dirasakan.

Pekerjaan yang dilakukan adalah bukan mencegahnya terjadi, tetapi bagaimana menjaga lajunya. Pekerjaan menjaga lagu perubahan iklim ini bukan pekerjaan yang ringan bagi Indonesia.

Satu sisi, sumber daya alam masih melimpah baik di daratan maupun di lautan, tetapi ketika ingin mengelolanya untuk kesejahteraan, terbentur dengan isu lingkungan.

Sehingga kerja sama multilateral seperti G20 ini penting untuk dimanfaatkan dengan baik demi kesejahteraan Indonesia.

Apa saja pengaruh perubahan iklim dan permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan laut ?

Masalah lingkungan yang akhir-akhir ini mengemuka adalah sampah plastics. Plastik yang terdegradasi menjadi mikro plastik menyebabkan pencemaran laut yang berdampak pada beberapa spesies hewan laut misalnya penyu laut. 

Penyu sulit membedakan plastik dengan ubur-ubur yang menjadi makanan favorit mereka. Akibatnya plastik masuk dalam tubuh penyu dan menyebabkan masalah pada pencernaan.

Di sisi lain perubahan iklim telah menyebabkan munculnya beberapa isu seperti Keasaman Air Laut dan Deoksigenasi Air Laut. Keasaman laut dan deoksigenasi ini mengancam kehidupan hewan laut.

Karang yang memutih, kurangnya suplai oksigen menyebabkan rantai makanan menjadi kacau. Karang yang adalah rumah untuk hewan-hewan kecil menjadi rusak sehingga hewan-hewan ini enggan untuk tinggal, padahal mereka berperan dam proses makan-memakan.

Jika rantai makanan menjadi kacau, beberapa hewan akan mengalami kepunahan.

Begitupun dengan deoksigenasi. Oksigen menjadi kurang tersedia ketika terjadi peningkatan suhu laut. Saat oksigen berkurang, jaringan mengalami hipoksia yang nantinya menyebabkan hewan laut sulit untuk bernapas dan akhirnya bisa mati.

Dengan demikian, kolaborasi Kemen LHK dan KKP membawa isu perlindungan laut untuk dibahas bersama dalam KTT G20, sangat penting sehingga nantinya ada produk-produk kebijakan dan regulasi turunan dari kesepakatan ini yang dapat diterapkan bagi semua negara G20, teristimewa Indonesia untuk menjawab tantangan kelautan dan lingkungan ke depan.

Referensi :

[1],[2],[3]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun